(Panjimas.com) – Sungguh saya amat sangat musykil kalau ada orang yang mengaku beragama Islam tapi justru memberi jalan untuk dikuasai oleh non-muslim. Apa sih untungnya dipimpin nonmuslim?
Negeri ini beratus tahun dijajah oleh nonmuslim. Pengeruk gunung emas dan kekayaan alam negeri ini juga nonmuslim. Pengemplang ratusan trilyun dana BLBI juga nonmuslim.
Saya tidak anti nonmuslim. Mereka yang WNI adalah saudara kita sebangsa setanah air. Tidak masalah hidup berdampingan secara damai dengan nonmuslim.
Tapi dalam hal kepemimpinan, ada ajaran Islam yang harus dipatuhi oleh semua orang yang mengaku beragama Islam. Sebagaimana kita mematuhi larangan zina (1 ayat), larangan Miras (1 ayat), larangan judi (1 ayat), larangan makan babi, bangkai, dan darah (4 ayat), maka kita juga harus mematuhi puluhan ayat tentang larangan, ancaman, kecaman, serta bahayanya memilih pemimpin kafir (sekitar 21 ayat).
Janganlah kita berkelit dalam pemahaman ayat, janganlah berliku-liku memaknai kata auliya’ dan lain lain. Hampir seluruh ulama dunia sejak dulu sampai sekarang senada dalam memahaminya. Jadi jangan hanya bertumpu pada Al-Maa-idah 51 saja, tapi baca dan hayati pula seluruh ayat terkait hal ini.
Sungguh tidak ada larangan Allah SWT yang diungkapkan dalam Al-Qur’an sebanyak ayat tentang larangan memilih pemimpin kafir ini (sekitar 12 ayat).
Jadi kepada saudara yang beragama Islam, tolong camkan ayat-ayat berikut ini, sebelum azab Allah swt menimpa karena tidak mengindahkan ajaran-Nya:
1. Al-Qur’an “melarang’ kita menjadikan orang kafir sebagai pemimpin.
QS.Ali Imraan: 28,
QS.An-Nisaa’: 144,
QS.Al-Maa-idah: 57.
- Al-Qur’an melarang kita menjadikan orang kafir sebagai pemimpin walau kerabat sendiri.
QS.At-Taubah: 23,
QS.Al-Mujaadilah: 22, - Al-Qur’an melarang kita menjadikan orang kafir sebagai teman setia jika membahayakan kita.
QS.Ali Imraan: 118,
QS.At-Taubah: 16. - Al-Qur’an melarang kita saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam.
QS.Al-Qasshash: 86,
QS.Al-Mumtahanah: 13. - Al-Qur’an melarang kita mentaati orang kafir untuk menguasai muslim.
QS.Ali Imraan: 149–150. - Al-Qur’an melarang kita memberi peluang kepada orang kafir sehingga menguasai kepentingan Islam dan kaum muslimin.
QS.An-Nisaa’: 141. - Al-Qur’an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.
QS.An-Nisaa’: 138–139. - Al-Qur’an memvonis dhalim kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.
QS.Al-Maa-idah: 51. - Al-Qur’an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.
QS.Al-Maa-idah: 80–81. - Al-Qur’an memvonis sesat kepada muslim yg menjadikan kafir sebagai pemimpin.
QS.Al-Mumtahanah: 1. - Al-Qur’an mengancam azab bagi yang menjadikan kafir sebagai pemimpin.
QS.Al-Mujaadilah: 14–15. - Al-Qur’an mengajarkan doa agar kita tidak menjadi sasaran fitnah kaum kafir.
QS.Al-Mumtahanah: 5.
Kepada saudara-saudara saya sebangsa setanah air yang nonmuslim, kalian juga berhak dan kami rela kalau kalian mewajibkan nonmuslim memilih pemimpin nonmuslim dan mengharamkan nonmuslim memilih pemimpin muslim. Inilah konsekuensi berdemokrasi. Lihat Amerika yang katanya kampiun demokrasi, berapa kali Obama ngaku Kristen agar terpilih, dan bagaimana Trump mengekspresikan anti Islamnya juga agar terpilih, karena mayoritas penduduk Amerika adalah nonmuslim. [RN]
Penuis, Prof. DR. KH. Ahmad Zahro MA