JAKARTA, (Panjimas.com) – Rantai bisnis global menjadi masalah kekinian yang harus segera dipecahkan. Dimana menyebabkan ketimpangan sosial terjadi di tengah tengah masyarakat. “Arus kapital dunia didominasi oleh Taipan dan Yahudi.
Di Indonesia hanya 20% peredaran uang yang dinikmati masyarakat bawah,” ungkap Sekjen KSPI Rusdi di sela sela diskusi dengan Pengurus Pusat KAMMI, Jumat (7/10). Masyarakat menengah kebawah, kata dia, seperti UMKM, PNS, buruh dan segmen masyarakat miskin lainya tidak menikmati pertumbuhan ekonomi.
Menyikapi permasalahan tersebut, Rusdi menjelaskan bahwa kekuatan buruh mesti dikonsolidasikan. Sebab tanpa ini, akan sulit untuk mewujudkan cita cita perjuangan bersama.
Sementara itu, Ketua Departemen Riset PP KAMMI Ade Irma Setia Negara menyerukan agar pemerintah segera mencari akar dari permasalahan yang ada. Jangan sampai pemerintah hanya terjebak pada isu-isu populis dan tidak tahu apa yang harus diselesaikan.
“Kita mesti menelaah mana isu prioritas dan isu bukan prioritas, salah satunya dengan fokus membantu pengusaha kecil lokal dan upaya meningkatkan kesejahteraan buruh” katanya menegaskan.
“Pengusaha kecil tak boleh dilupakan. Mereka mesti juga didorong agar menjadi besar dan juga sejahtera,” lanjutnya
Oleh karena itu, menurut Ade, KAMMI akan turut hadir mendorong pemerintah agar tak semata pro pada pengusaha besar. hal ini menjadi penting, agar pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
“Keadilan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia bukan untuk segelintir orang, oleh karena itu pertumbuhan ekonomi harus dinikmati setiap orang. Jangan sampai fakta bahwa 80 persen peredaran uang hanya dinikmati degelintir pengusaha kakap terus berlanjut.” Tegasnya. [RN]