(Panjimas.com)– Bismillah, Segala puji bagi ALLAH Rabbul ‘aalamin, semoga shalawat dan salam terlimpahkan atas Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, sang suri tauladan ummat dan panglima mujahidin, juga kepada para sahabat dan seluruh pengikut setia ajarannya hingga hari akhir. aamin.
Ikhwah Fillah, para pembaca media Islam panjimas.com yang budiman…
Allah ta’ala berfirman :
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali ‘Imran: 180)
Keserakahan dan Kekikiran adalah PENYAKIT yang tidak dapat ditemukan obatnya pada Dokter manapun sebagaimana resep (obat) untuk sakit demam, sakit kepala, dan sakit nyeri lainnya, adapun penyakit bakhil obatnya ada pada dirimu sendiri jika engkau menjalankan perintah Allah, dan jika sebaliknya (melanggar) maka itu akibat HAWA NAFSU mu sendiri.
Perintah Allah bagi hamba-Nya kaum mukminin :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! infakkanlah sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafa’at. Orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” (Al Baqoroh : 254)
Serakah dan Kikir merupakan penyakit non medis, dapat diterapi dan diobati, In syaa Allah
Maka dari itu, orang orang yang tidak menafkahkan hartanya di jalan Allah karena takut miskin, takut habis bahkan takut fakir di masa depan, yang demikian telah menjawab seruan bakhil (kikir) dari syetan dan tidak menjawab perintah Allah untuk (senantiasa) berinfaq, mereka lupa bahwa jual beli yang menguntungkan hanya bersama Allah (maha kaya lagi mulia) dari sisi-Nya lah pundi pundi kekayaan langit dan bumi.
Antara Janji Allah (Ampunan & Karunia) dan Janji Syetan (Kefakiran dan Kekejian).
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kefakiran (kemiskinan) dan menyuruh kamu berbuat jahat, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al Baqoroh : 268).
Jual Beli yang tak Kenal Rugi
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (Faathir : 29-30).
Ubahlah sifat serakah dan kikir dengan gemar bersedekah dan berinfak di jalan Allah…
Segala penyakit diupayakan kesembuhan yang berkesinambungan (terus-menerus) dari mulai semua resep dan obat agar penyakit tersebut hilang dan sembuh, begitu juga penyakit kikir dan keserakahan diri membutuhkan waktu untuk penyembuhan yang mudawamah, berkelanjutan dan terus menerus (senantiasa) berinfaq di setiap waktu dan kondisi hingga dianugerahkam kesembuhan totalitas.
Meraih Pahala Infaq di Jalan Allah
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang yang menginfakkan hartanya di malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak pula bersedih hati.” (Al Baqoroh : 274)
Merasalah bahwa dirimu berinfaq dari harta Allah, dari Rizki (yang diberikan) Allah, dari karunia Allah atas dirimu, dan itu bagian dari kelebihan-mu atas kebanyakan makhluk ciptaan-Nya supaya engkau (menjadi) baik sebagaimana Allah berbuat baik terhadapmu.
ditulis oleh Divisi Diklat IDC
~~~~~~~~~~~~~~~~
- Mari salurkan donasi untuk dakwah, pendidikan & sosial fisabilillah melalui Infaq Dakwah Center
- Layanan Ummat l Donasi Dakwah l Infaq l Shodaqoh l Sosial Fisabilillah l Zakat Cerdas
☎ Info & SMS Centre: 08567700020 – 08999704050
- PIN BBM: D10B37DB &; D0E40019