SOLO, (Panjimas.com) – Seperti yang kita lihat di masjid sekitar tempat tinggal kita, bahwa takmir masjid hari ini adalah remaja masjid sekian tahun silam. Regenerasi takmir masjid sudah pasti harus dilakukan untuk pengelolaan masjid yang lebih baik ke depannya. Akan tetapi dewasa ini masjid-masjid kita sepi oleh kehadiran remaja atau pemuda. Kebanyakan mereka lebih banyak memiliki kesibukan di tempat lain yang membuatnya jarang berinteraksi di lingkungan masjid.
Untuk mengatasi hal ini, tentu dibutuhkan strategi untuk memberdayakan dan menyiapkan pemuda masjid yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan masjid di masa depan. Yayasan Aitam bersama Majelis taklim Ahsana, P2M, dan JAMI (Jaringan Masjid Indonesia) menyelenggarakan Sarasehan Masjid Kita dengan tema “Menyiapkan Pemuda Masjid Ideal, Calon Takmir Masa Depan” yang mengundang KH. Jazier dari Masjid Jogokariyan, Jogjakarta.
Dalam perkembangannya Masjid Jogokariyan telah berhasil melakukan pengkaderan takmir masjidnya. Takmir masjidnya hari ini adalah hasil pengkaderan dari beberapa tahun silam, dan mereka juga telah menyiapkan pengganti untuk 10 tahun kedepan.
“Mengembalikan fungsi masjid seperti saat di jaman Rasulullah, seperti sebagai pusat pendidikan, pengajaran, dan ilmu pengetahuan, pusat peribadatan, mengatur kegiatan masyarakat, dll bisa dijadikan upaya memakmurkan masjid.”, tutur Ust. Jazier.
Dalam kesempatan itu pula ketua dewan syuro Masjid Jogokariyan ini menuturkan bahwa dalam pembinaan juga memerlukan beberapa strategi khusus. Mulai dari yang paling sederhana hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Mensosialisasikan kegiatan masjid kepada warga dan lebih mendekatkan warga ke masjid juga dapat dijadikan cara agar mampu menciptakan ikatan dengan warga. Sebab tak sedikit pula warga yang merasa canggung untuk pergi ke masjid, karena belum terbiasa.
Serangkaian acara “Sarasehan Manajemen Masjid” yang diadakan di Masjid Abu Bakar, Laweyan Ahad (25/09) lalu itu mendapat respon positif dari ratusan takmir masjid yang datang ke acara tersebut. Dalam acara itu, Pemuda Muslim Solo Raya bersama Takmir masjid juga bersepakat untuk mendeklarasikan tiga pokok inti sarasehan yakni: melakukan gerakan bersama penguatan masjid, melakukan upaya-upaya gerakan penguatan dan pemberdayaan pemuda masjid di lingkungan masing-masing, dan mewujudkan masjid sebagai pusat peradaban manusia. Semoga melalui kesepakatan dan komitmen yang telah dibuat dapat menjadikan tonggak perubahan positif bagi masyarakat luas, khususnya untuk memakmurkan masjid dan managemen masjid yang lebih baik. [RN]