SOLO, (Panjimas.com) – Ditengah kota Solo berdiri Rumah Singgah Lentera yang teletak di Sondakan kecamatan Laweyan. Tempat tersebut merupakan tempat tinggal 10 anak yang mengidap penyakit HIV AIDS.
Mereka dijauhi hingga dilantarkan oleh masyarakat dan keluarga mereka sendiri. “Ada yang dibuang di hutan, ada yang sampai di kandang ayam,” kenang Puger, salah satu pendiri Rumah Singgah Lentera yang sudah berdiri sejak tahun 2012.
Hari Kamis, (15/9), LKG TPQ (Lembaga Koordinasi Gerakan Taman Pendidikan Al-Quran) berkunjung ke Rumah Singgah Lentera untuk berbagi ceria kepada 10 anak yang tinggal dirumah singgah tersebut.
LKG TPQ mendatangkan Kak Yasir untuk memberikan cerita maupun dongeng. “Anak pintar tidak boleh nakal, tidak boleh Sombong dan harus berbagi dengan temannya yaaa….” potongan dongeng yang dibawakan oleh Kak Yasir. Setelah anak-anak mendengarkan dongeng dari Kak Yasir, kakak-kakak LKG TPQ berbagi paket Alat tulis dan daging qurban.
“Semoga dongeng, paket alat tulis dan daging qurbannya bisa memberikan kebahagiaan kepada adik-adik yang tinggal di rumah singgah Lentera, karena mereka juga mempunyai hak untuk bahagia.” Ungkap Abdul Wahab selaku ketua LKG TPQ.
Bapak Buger selaku penanggung jawab Rumah Singgah Lentera mengucapkan banyak terima kasih kepada kakak-Kakak LKG TPQ atas semuanya, beliau berharap kakak-kakak LKG TPQ mau berkunjung dan berbagi keceriaan kepada adik-adik rumah singgah Lentera lagi dengan mengajarkan iqro, karena mereka butuh guru ngaji supaya mereka bisa membaca Al-Quran dan menjadi anak-anak yang soleh solehah walaupun disaat mereka mengidap penyakit HIV AIDS. [RN]