JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Sekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia dengan berbagai persoalan yang terjadi.
Menurutnya, salah satu kunci menyelesaikan persoalan bangsa ada di pucuk pimpinan pemerintahan, yakni presiden. (Baca: Etnis Cina Jadi Kompeni Belanda, Wasekjen MUI: Saya tidak Terima, Meski Saya Turunan Cina)
“Kami butuh presiden yang punya kekuatan, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) seperti Bung Karno bilang. Bukan presiden yang takut dengan asing dan aseng ini,” kata Tengku Zulkarnain kepada Panjimas.com, Rabu (17/8/2016).
Tengku Zulkarnain khawatir, bila rakyat terus dizalami, mereka akan melawan kezaliman tersebut.
“Saya betul-betul takut, kalau begini nanti rakyat tidak tahan, dari mulai peristiwa Tanjung Balai, penggusuran Kampung Akuarium, pembelaan terhadap reklamasi, itu semua sudah luar biasa di mata rakyat,” ungkapnya.
Untuk itu, berpedoman kepada Al-Qur’an, dalam surat Al-Baqarah ayat 247, seorang pemimpin haruslah kuat dan berilmu (basthatan fil ‘ilmi wal jismi).
“Kita tidak perlu beretorika, kita perlu presiden yang punya kekuatan, kalau di dalam Al-Qur’an itu kriterianya jelas, fisiknya kuat, ilmunya mapan, sehingga dia tidak bisa diatur-atur orang lain, diatur-atur partai, dia bekerja demi rakyat,” tandasnya. [AW]