YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Kajian rutin Rabu malam di Teras Dakwah, Nitikan, Yogyakarta diampu oleh ustadz Satria Abu Haikal dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Jogja. Materi yang disampaikan Ustadz Satria mengenai “Kisah Menggugah Dari Kota Makkah”, rabu (3/8/2016).
Ustadz Satria mengatakan sebelum dirinya berangkat ke Makkah, selalu setiap akhir sujudnya berdo’a untuk bisa memenuhi seruan Allah menuju Baitullah Makkah. Bukan mulusnya perjalanan cita-cita ke Makkah, kalau tidak diuji keyakinan dan keimanan orang yang benar-benar menginginkan ibadahnya.
“Saya dulu seperti kalian mas, namun saya tidak pernah tinggalkan do’a untuk pergi ke Makkah setiap akhir sujud saya. Ya Allah mampukan saya datang ke baittullahmu dengan cara yang cepat dan mudah ya Allah. Saya sama seperti antum tidak yakin ada, tapi wahai saudaraku kita jangan pernah berprasangka buruk pada Allah subhanahu wata’ala. Dan wallahi, saya pergi ke makkah tidak mengeluarkan sepersenpun” kata Ustadz Satria yang memiliki KTP Makkah tersebut.
Kesibukan pulang pergi dari Indonesia ke Makkah Arab saudi menjadi kebiasaan ustadz Satria, dirinya sama sekali tidak membayangkan. Kegiatan dakwahnyalah yang menghantarkannya seperti sekarang ini. Bahkan dirinya selalu berdo’a untuk menjadi imam masjid di Masjidil Haram.
“Kalau saya baca do’a itu, kalau seandainya ada yang dengar, wah ini mimpi, ini mimpi gitu. Dan do’a saya yang terakhir, ya Allah jadikan saya penghafal Qur’an. Tahun 2007 waktu itu saya sama dengan antum. Tapi masyaAllah barang kali ada diantara teman saya yang mengaminkan, maka sahabatku perbanyaklah sahabat yang sholeh, cari dimanapun silaturrohmi yang kuat jadikan sahabat” ucapnya.
Ustadz Satria mengisahkan mana kala ingin umroh pertama kali, dirinya sempat berdo’a sampai menangis layaknya orang jalanan yang sangat memprihatinkan. Dirinya pun mengutarakan niatnya pada sahabatnya.
“Saya pernah cerita dulu sama kang Puji, kang saya pengin banget umroh kang. Kang Puji jawabnya bismillah kang, padahal bukan jawaban itu yang saya inginkan, saya ingin jawaban, mbok yo rapopo kang sesuk tak usahakke. Namun masyaAllah, bismillah itu sampai kelangit didengar Allah, itu bisa mambantu saya berangkat. Kodarullah tiba-tiba ada panggilan umroh, entah bagaimana caranya semua ini karena Allah” ujarnya.
Ustadz Satria meminta jama’ah untuk tidak meremehkan do’a baik sekecil apapun permintaan, jika Allah mendengar dan mengijabahi maka semua akan didapatkan. [SY]