KLATEN, (Panjimas.com) – Acara Halal bi Halal Keluarga Besar PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ahad, 24 Juli 2016, berlangsung semarak. Kegiatan ini dihadiri oleh segenap santri, wali santri baru, dan segenap karyawan pondok serta jajaran pemerintah kabupaten Klaten. Hadir sebagai pembicara, Ust. Felix Siauw, penulis buku Muhammad Al Fatih 1453 dan banyak buku lainnya.
Dalam sambutannya, Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Dr. M. Muinudinillah Basri, menyambut kedatangan para santri dan wali santri di Ibnu Abbas. Ust Muin mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh pihak sehingga tahun ini PPTQ Ibnu Abbas sudah bisa memulai pembelajaran di kampus dua Ibnu Abbas yang berada di desa Troso, Kec. Karanganom, Klaten.
Tak lupa beliau menyampaikan permohonan maaf kepada para wali santri khususnya yang putra, atas keterbatasan fasilitas yang ada di kampus II troso yang menjadi lokasi kelas dan asrama santri putra.
“Sebetulnya, tahun ini kami menerima siswa sejumlah dengan santri yang lulus, yaitu sekitar 250 santri. Tetapi karena permintaan dari banyak pihak akhirnya kami memberanikan menerima 400 santri, disamping karena memang jumlah pendaftar yang hampir 1000 orang dengan nilai yang sangat tinggi dan sayang untuk tidak diterima. Untuk itu, kami telah berusaha menyiapkan fasilitas pembelajaran sejak 6 bulan yang lalu, tapi sampai saat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu saya selaku penanggungjawab di pondok ini menyampaikan permohonan maaf” jelas Ust Muin.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaraan santri, mulai tahun PPTQ Ibnu Abbas akan menyelenggarakan program keulamaan. Yaitu dengan memberikan pembelajaran tambahan khusus mengkaji matan-matan ilmiah dari berbagai disiplin ilmu secara rutin, dari Jumat sore, sampai hari Ahad sore. Kelas ini sifatnya pilihan dan diberikan kepada santri-santri yang berminat untuk mengikutinya.
Sementara Ust Felix dalam ceramahnya menekankan pentingnya pendidikan bagi remaja. Pendidikan ini tidak semata-mata transfer pengetahuan, tetapi pendidikan sejatinya adalah proses transfer karakter. Dan proses transfer karakter ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang shaleh.
Ust. Felix mengangkat contoh pendidikan karakter yang berhasil dalam sosok Muhammad Al Fatih. Sosok pemuda hebat yang menjadi khalifah pada usia 12 tahun, dan mewujudkan bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah Saw. Menaklukkan kota Konstantinopel saat berusia 21 tahun. Dalam ulasan yang menarik dan detail, Ust. Felix menceritakan episode perang penaklukan kota heraklius yang terdiri dari 5 hari perang dan 825 tahun penantian sejak Rasulullah menyampaikan bisyarah penaklukan tersebut.
Setelah acara halal bi halal ini, proses kegiatan belajar mengajar santri segera dimulai pada hari Senin, 25 Juli 2016. Santri putri menempati kampus 1 Ibnu Abbas di Belangwetan, dan santri putra menempati kampus 2 Ibnu Abbas di Troso. [RN]