SOLO, (Panjimas.com) – Semakin Berkembangnya jaman semakin susah orang tua mencari sekolah berkualitas bagi anak-anaknya. Bahkan banyaknya Sekolah Dasar (SD) Negeri yang gulung tikar menambah cemas wali murid menitipkan anaknya kesekolah asal pilih.
Buruknya akhlaq anak-anak saat ini mendorong Yayasan Salamah untuk mendirikan Sekolah Tahfidz Tingkat Dasar (STTD) Al Hikam yang mengedepankan Akhlaq yang di sunnahkan Rosulullah, di Tipes, Serengan, Solo. Bahkan menurut Ustadz Thoyib selaku ketua yayasan mengatakan tujuan dibentuknya sekolah tersebut karena menurut kebanyakan orang menilai sekolah yang baik berbiaya mahal.
“Berangkat dari setiap keinginan jama’ah, wali murid untuk mendapatkan kualitas tinggi dan mumpuni dengan biaya ringan, maka dari teman-teman berusaha mewujudkan sekolah tersebut. Teman kita sudah tersebar di instansi pendidikan lain artinya sudah banyak berpengalaman maka hal inilah mendorong kenapa kita tidak bikin sekolah sendiri. Toh dari kita juga sudah ada yang hafal Al Qur’an” ucap Ustadz Thoyib pada Panjimas, Senin (25/7/2016).
Selain itu, ustadz Thoyib menghimbau kepada donatur untuk berpartisipasi membangun STTD Al Hikam, maupun menjadi orang tua asuh bagi siswa-siswi sekolah tersebut.
“Alhamdulillah ada donatur yang meminjamkan rumah untuk dijadikan SD ini, dan saya mohon do’a kepada rekan sekaligus donatur yang ikut partisipasi sekolah ini. Bisa menjadi orang tua asuh, bisa memberikan sumbangan dan lainnya. Mudah-mudahan sekolah ini bisa berkembang, artinya dengan biaya yang murah sekolah ini bisa mencetak murid yang berkualitas tinggi menjadi penghafal Al Qur’an” ujarnya.
Sementara Ustadz Saerozy S.Pdi selaku kepala sekolah STTD Al Hikam mengatakan hal serupa, sekolah Islam terpadu di kota Solo masih memberikan pembelajaran materi umum yang banyak dari pada materi Islam. Menurutnya hal ini kurang sesuai dengan pembelajaran Rosulullah.
“Wali murid ini bercita-cita anaknya bersekolah dengan materi din (Ilmu Agama-red) yang banyak dengan biaya murah. Karena sebagian murid kami ada yang tidak punya orang tua maupun bapak, mereka sedang hijrah memperjuangkan din. Maka kita berusaha untuk menggratiskan biaya sekolahnya” kata Ustadz Saerozy.
Ustadz Saerozy menggagas program STTD Al Hikam adalah mencetak murid penghafal Al Qur’an sekaligus 170 hadis, sebagai bekal mereka berdakwah di mimbar-mimbar masjid. Harapannya lulusan STTD Al Hikam menjadi ulama besar penghafal Al Qur’an berakhlaq sesuai Rosulullah.
“Dari awal visi dan misi kita mencetak generasi Islam seperti yang dialami oleh Sultan Muhammad Al Fatih. Mencetak generasi hafal Al Qur’an sejak dini, supaya nantinya diterjunkan ke masyarakat menjadi ulama yang siap, meski usia masih muda” jelasnya.
STTD Al Hikam meski baru didirikan tahun 2016, namun dalam pendaftaran pertama sudah melebihi kuota yang seharusnya hanya 20 murid. Ada 16 murid laki-laki dan 6 murid perempuan dari berbagai umur antara 6 tahun sampai 10 tahun. Sementara pengajarnya baru ada 3 ustadz dan 2 ustadzah.[SY]