KUPANG, (Panjimas.com) – Ramadhan tahun ini terasa istimewa buat warga muslim di Kampung Muallaf Oeselaen Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya mereka memiliki sumur air tawar sendiri.
Sumur yang dibangun medio Ramadhan lalu itu wakaf dari Ny Alidar binti Abbas melalui LAZIS Dewan Dakwah. Kehadiran sumber air bersih ini langsung dimanfaatkan warga untuk keperluan ibadah ataupun kebutuhan dapur dan kamar mandi.
Ustadz Muhammad Romli, penanggungjawab pembuatan sumur, mengatakan, sumur sejenis dari pewakaf yang sama sebelumnya telah dibangun di Dusun Tatelek, Desa Raknamo, Kec Amabi Oefeto, Kupang.
Warga Pulau Sepangkur Besar, Desa Sabunten, Kec Sapeken, Kab Sumenep, Jawa Timur, juga mendapat sumur serupa.
‘’Semoga wakaf kedua sumur menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala bagi Ny Alidar,’’ kata Romli.
Ia menambahkan, saat ini sejumlah daerah di Sumenep memang sedang mengalami krisis air tawar. Misalnya Pulau Salarangan, Sadulang Kecil, Sitabok, Bungin Nyarat, dan Sakala. ‘’Karena krisis air, warga di lima pulau tersebut harus membeli air tawar ke pulau lain,’’ ungkap Romli.
Sekretaris Dewan Dakwah NTT ini menuturkan, masyarakat di Kepulauan Kangean, hampir semuanya memiliki sumur. Namun, air sumurnya asin.
Tak ayal, warga miskin di sana terpaksa mengonsumsi air asin, lantaran tak mampu membeli air tawar. Sebab, mereka harus membayar Rp 3 ribu per jerigen air tawar. [RN]