MUMBAI, (Panjimas.com) – Situasi Memanas setelah Pemerintah Bangladesh melarang tayangan saluran TV Islam milik Dr. Zakir Naik, dengan dalih bahwa Dr. Zakir Naik dituduh telah menginspirasi aksi serangan teror di ibukota Dhaka baru-baru ini, dilansir oleh bdnews24.com.
Pelarangan saluran TV milik Dr. Zakir Naik ini hanya dikarenakan atas alasan dan dalih bahwa dua pelaku penyerang di ibukota Dhaka yang menewaskan 20 sandera bertempat di Holey Artisan Bakery dan O ‘Kitchen di Gulshan-2 pada tanggal 1 Juli malam hari lalu dikatakan telah menjadi pengikut Dr. Zakir Naik di media sosial. Seperti diketahui, bahwa media sosial merupakan media milik publik dimana siapapun dapat mengakses dan menjadi pengikut akun tersebut terlepas etnis, ras, dan agama.
Pihak berwenang di India dan Bangladesh dilaporkan menyelidiki Dr Zakir Naik setelah laporan muncul bahwa dua dari para pelaku serangan di ibukota Dhaka Bangladesh pekan lalu, yang menewaskan 22 orang tewas, diketahui merupakan penggemar siaran Peace TV milik Dr. Zakir Naik.
Merespon situasi di Bangladesh, pemerintah India baru-baru ini mengancam akan mengambil tindakan terhadap operator kabel bahwa Peace TV, yang dilaporkan memiliki sekitar 200 juta pemirsa, dan telah dilarang di India sejak 2012.
Laporan yang diklaim pemerintah India mengatakan bahwa beberapa pemuda India sangat terinspirasi oleh pidato Dr. Zakir Naik, dan mengklaim bahwa pidatonya telah membuat jalan bagi mereka untuk berjuang bersama Islamic State (IS) di Suriah.
Pemerintah India pada hari Jumat (08/07/2016) meluncurkan penyelidikan multi-cabang terkait kontroversi di sekitar pidato dan “khotbah online” Dr. Zakir Naik
Sementara itu Kementerian Dalam Negeri India telah bergerak melakukan proses penyelidikan oleh Badan-Badan intelijen, pemerintah Maharashtra juga telah mulai menyelidiki Dr. Zakir Naik karena diduga telah meradikalisasi para pemuda.
Petugas Kepolisian dikerahkan di luar kantor IRF [Islamic Research Foundation] di selatan kota Mumbai. Merkea bergerak melakukan ‘tindakan pencegahan’ dengan latar belakang terkait perkembangan terakhir, demikian menurut laporan media India.
Menteri Informasi dan Penyiaran India, M Venkaiah Naidu mengatakan kepada ‘The Indian Express’ pada hari Jumat (08/07/2016), “Saya membuat pertanyaan dengan petugas saya. Ini adalah masalah yang menyangkut keamanan negara kita dan harmoni sosial.”
Menghadapi situasi yang memanas dan ketegangan di Bangladesh dan India, Dr. Zakir Naik pada hari Sabtu (09/07/2016) menyatakan bahwa tidak ada pejabat pemerintah Bangladesh yang telah mengatakan bahwa ia menginspirasi tindakan terorisme.
“Saya berbicara dengan orang-orang pemerintahan Bangladesh. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak percaya saya menginspirasi aksi terorisme di Bangladesh, untuk melakukan tindakan membunuh orang yang tidak bersalah. Itu adalah masalah yang berbeda bahwa dia [pelaku] adalah penggemar saya,” kata Dr. Zakir Naik dalam video yang dirilis di Mumbai.
Kepolisian Malaysia Tinjau Khotbah Dr. Zakir Naik
Sementara itu Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar baru-baru ini mengatakan kepada Malay Mail Online yang ia akan meninjau khotbah dan pidato Dr. Zakir Naik di India dan Bangladesh, sebelum memutuskan apakah akan ada tindakan yang diperlukan dari Kepolisian Malaysia atau tidak.
Badan Intelijen Bangladesh Selidiki Transaksi Keuangan Dr. Zakir Naik
Menteri Perumahan Bangladesh, Asaduzzaman Khan memiliki kemarin mengatakan bahwa badan intelijen Bangladesh sedang menyelidiki Dr. Zakir Naik.
“Dia ada di dalam scanner keamanan kita, badan intelijen kami sedang menyelidiki kegiatan kuliah dakwahnya yang provokatif,” kata Khan mengatakan kepada PTI.
Khan mengatakan para petugas juga menyelidiki alur transaksi keuangan Dr. Zakir Naik di Bangladesh. [IZ]