MADIUN, (Panjimas.com) – Sudah menjadi umum bila di akhir bulan ramdahan menunaikan zakat fitrah yang merupakan kewajiban seorang muslim untuk mensucikan diri, tetapi apa adanya bila saluran zakat fitrah ataupun zakat mall hanya berlintas di area sekitar yang berkatagori warga miskin.
Tetapi lain lagi bila zakat itu disalurkan kepada warga yang sangat membutuhkan dan sudah dibilang layak diberi apapun, tidak lain itu adalah warga penduduk yang mayoritas pekerjaan seorang tani bertempat tinggal di pedalaman, pelosok yang jauh melangkah bila menuju di keramain kota .
“Kita salurkan zakat, santunan, bingkisan, karena memang ini program kami untuk menyalurkan dan membantu kepada masyarakat yang rawan membutukan ini dan desa ini juga binaan kami” terang Ahmad Wandoyo.
Sebagaimna diketahui, didesa Randu Alas kecamatan Kare ini merupakan desa pedalaman yang berada di Kabupaten Madiun, untuk memasuki dan singgah desa ini, kita harus terlebih dahulu melewati perjalanan yang dilatih untuk bersabar, karena jalan yang dilalui tak lain masih berlubang, dan berbatuan. Menuju desa ini kita berkali-kali melewati Hutan Dunggus yang punah singgahan masyarakat umumnya.
“Setiap kita melitas, jeritan sorak membuat telingah kita bising, tidak lain karena suara gonggongan anjing liar yang memadari Hutan Dunggus hingga di desa Randu Alas” jelas lelaki asal Tuban ini.
Kegiatan ini, tutur Ahmad, sapaan akrabnya, dalam langkah membina warga desa Randu Alas ini yang bagroundnya masih kurang pengetahuan agama islam, baik budaya Islam ataupun akhlak. Agama mereka rata-rata masih dangkal, masih perlu pembinaan khusus dan berkelankutan.
‘Alhamdulillah kami dari Pesantren Hidayatullah yang didukung penuh Lembaga Zakat Nasional, BMH Madiun selalu aktif dalam berdakwa di desa randu alas berkecamatan Kare ini” ucap lelaki kelahiran 18 september 1988.
Setiap saat kami, lanjut alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim, mengirimkan dai-dai tangguh yang kedepannya dan seterusnya akan membina warga desa randu alas ini.
Kamis, (30/06/2016) kami mengadakan kegiatan pembagian zakat kepada lima puluh Janda, keluarga miskin dan juga santunan bingkisan ke pada setiap Dai Tangguh kita dalam berdakwa dan membina desa pedalaman ini serta diakhiri buka puasa bersama.
Menurut pemilik gelar Sarjana Pendidikan Islam ini kegiatan ini dihadirin amil BMH, para dai binaan, takmir masjid, adek-adek Taman Pendidikan Akl-Qur’an (TPA), perangkat desa dan segenap warga desa Madiun.
“Pendapat masyarakat pedalaman ini sangat antusias terhadap kegiatan yang di gelar oleh BMH, karena menurutnya BMH satu-satunya LAZNAS yang memperhatikan kehidupan mereka” ungkap Manajer BMH Madiun. [RN]