WASHINGTON, (Panjimas.com) – Direktur CIA, John Brennan mengatakan bahwa “tidak ada bukti”, dari keterlibatan Saudi dalam serangan 9/11. Pernyataan itu disampaikan oleh Brennan setelah terbitnya laporan 28 halaman yang merupakan hasil penyelidikan Kongres AS.
Laporan penyelidikan Kongres AS mengklaim bahwa ada beberapa pejabat Saudi yang terbukti telah mendukung Al-Qaeda dalam jangka waktu menjelang serangan 11 September.
Pada bulan Mei, John Lehman, salah seorang anggota dari Komisi 11 September, mengatakan kepada CNN bahwa laporan rahasia dengan bukti-bukti menyebutkan bahwa sebanyak enam pejabat Saudi yang mendukung Al-Qaeda.
Akan tetapi John Brennan, Direktur CIA dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Arabiya News Channel, hari Sabtu (11/06/2016) pekan lalu, membantah klaim tersebut. “Sept. 11 commission tampak sangat teliti pada tuduhan keterlibatan Saudi ini, keterlibatan pemerintah Saudi dan hasil temuan serta kesimpulan mereka adalah bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemerintah Saudi sebagai sebuah lembaga negara atau pejabat senior Arab Saudi secara pribadi telah mendukung serangan 11 September, pungkasnya.
Direktur CIA itu lebih lanjut mengatakan, “itu adalah kabar baik” bahwa laporan 28 halaman hasil penyelidikan Kongres akan dapat diakses publik secara luas.
“Penilaian-penilaian yang telah dilakukan menunjukkan, itu sangat disayangkan bahwa serangan ini terjadi tetapi ini adalah karya Al-Qaeda, [Pemimpin Al-Qaeda, Ayman] al-Zawahri, dan lain-lain sejenisnya itu,” jelas Brennan.
Brennan juga mengatakan “selama 15 tahun terakhir, Saudi telah menjadi mitra terbaik dalam bidang kontra-terorisme.” Brennan menjelaskan bahwa kedua Raja Saudi, Raja Salman dan wakilnya Putra Mahkota, Mohammed bin Salman sebagai “mitra yang kuat dalam perperangan ini, melawan terorisme.”
Ketika Direktur CIA John Brennan ditanya apakah dia memiliki kontak dengan musuh Riyadh, yakni Teheran [Iran], Brennan mengatakan “nol” [tidak ada]. “Saya seringkali sangat prihatin terkait dukungan Iran untuk aktifitas terorisme dan kelompok teroris, terutama pasukan Quds dan aktifitas-aktifitas mereka di Irak, Suriah, dan negara-negara lain di seluruhkawasan,” Brennan menambahkan.
Saudi telah lama menyatakan keprihatinannya atas keterlibatan Iran di Suriah dan Irak. Jenderal Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, sudah terlihat bahu membahu bekerja sama dengan kelompok paramiliter Syiah selama operasi terbaru mereka di Irak melawan ISIS untuk membebaskan kubu kelompok militan Syiah di kota Fallujah.
Saudi sebelumnya juga mengkritik dukungan Iran kepada Bashar al-Assad. “Iran masih memiliki jalan panjang sebelum aku [Brennan] menjadi yakin bahwa mereka tertarik dalam melawan dan menghancurkan terorisme,” ujarnya. Namun, Brennan mengkritik “dimensi anti-Syiah,” dari ISIS, yang “sangat, sangat disayangkan.” “Kita harus mampu menghancurkan organisasi [ISIS] dan menghancurkan dimensi anti-Syiah,” kata Direktur CIA ini.
Namun Brennan juga mengatakan “sayangnya, ada sejumlah individu di kubu Syiah yang dalam persamaan juga memiliki mesin kebencian anti-Sunni yang sangat kuat untuk mereka juga.” Brennan mengatakan ia tidak yakin sama sekali bahwa dia [Jenderal Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Iran] sedang mencoba untuk menurunkan ketegangan sektarian, “karena ia [Soleimani]” telah mengambil peran utama bagi Iran dengan pasukan Quds di wilayah Irak dan Suriah serta daerah-daerah lainnya. [IZ]