SOLO,(Panjimas.com) – Terangkat pena atas tiga, anak kecil sampai baligh, orang tidur sampai bangun, dan orang gila sampai sembuh dari gilanya. Demikian hadist Rosul diriwiyatkan Abu Daud dari Ali bin Abi Tholib ra. Berangkat dari Hadist tersebut Warung Murah (WM) mendatangi Griya PMI Peduli di jalan Sumbing Raya, Mertoudan, Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis (16/6/2016).
Kedatangan WM bermaksud menggelar buka bersama dengan penghuni Griya PMI Peduli yang sebagian pasien mengalami gangguan jiwa, jompo dan terlantar. Meski sebagian pasien gila, namun ada sebagian yang sudah berinteraksi dan sadar bahkan rutin menjalankan puasa.
Menurut Mujtahid koordinator Griya PMI Peduli hampir sekitar 143 orang laki-laki dan perempuan berada di sini. 73 laki-laki dan 39 perempuan gangguan jiwa, dan 31 lansia. Dirinya meminta perhatian lembaga sosial yang lain untuk turut berpartisipasi di Griya PMI Peduli.
“Terimakasih banget sudah datang kesini, kita tertolong ada buka puasa. Kemarin awal ada 19 orang yang berpuasa, tapi ini tinggal 12 orang yang masih berpuasa” ucap Mujtahid.
Lain halnya Nur Sawaludin ketua WM mengatakan bahwa kedatangannya baru pertama di tempat tersebut. Dirinya merasa iba dan sedih atas kondisi penghuni Griya PMI Peduli. Namun dirinya bersyukur bisa membantu meski sekedar memberikan berbuka.
“Kita telah diperlihatkan dengan kondisi seperti ini ya. Kita harus banyak bersyukur, saya lihat tadi mereka makan apa adanya dan sangat lahap sekali. Trus ada yang bisa berinteraksi ngomong berarti kan sadar. Yang penting kita memposisikan hati kita ikhlas untuk memberi, ini yang sulit, bukan memandang siapa yang diberi atau bagaimana cara memberi” ujar Nur sawaludin.
Sementara itu, Yadi pasien gila tiga tahun lalu, sudah bisa berinteraksi dan dinyatakan sembuh mengatakan keluarganya menengok sebulan sekali. Menurut informasi dirinya sakit karena pada waktu kuliah, banyaknya materi yang harus dipelajari. Dari situ beban pikiran membuatnya sakit gangguan jiwa. [SY]