SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Semarak Ramadhan 1437 H yang diadakan di masjid Fadlurahman komplek kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) jalan Solo – Semarang, Sukoharjo dalam acara kajian bukber diisi oleh Drs. Marpuji Ali M.S.I pengurus PP Muhammadiyah, Sukoharjo, Rabu (15/6/2016).
Marpuji menceritakan sejarah orang-orang Muhammadiyah yang sukses merintis berdirinya sekolah, masjid, panti asuhan dan panti jompo. Hal ini bertujuan memberikan wawasan bagi aktifis Muhammadiyah untuk bersemangat dalam mencontoh perjuangan pendiri-pendiri Muhammadiyah.
“Muhammadiyah itu, dimana-mana bergerak tidak seorang diri, banyak orang yang percaya pada Muhammadiyah. Ada bangunan Muhammadiyah di Klaten, anggaranya habis 1,6 milyar. Ternyata simpatisan Muhammadiyah yang menyumbangkan hampir 1,1 milyar” ujar Marpuji.
Marpuji mengatakan bahwa dukungan diluar Muhammadiyah lebih besar dari pada kekuatan yang didalam, karena Muhammadiyah dipercaya dan jujur.
“Contoh yang di Demak, itu daerah Muhammadiyah yang paling miskin di jawa tengah. Dua tahun lalu Ada orang NU menyerahkan wakaf pada Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah dipercaya dan bisa membangun rumah sakit” katanya.
Lebih lanjut Marpuji mempertanyakan pada peserta, bukankah sebagai pemimpin. Jika ada orang yang berhasil dengan pendidikan setingkat D3 saja bisa. Maka yang sarjana haruslah lebih tinggi kesuksesannya.
“Anda semuanya besok harus bisa melampauinya, kalau tidak bisa maka dipertanyakan sekolah anda apakah sungguh-sungguh atau tidak” pungkasnya. [SY]