ALEPPO, SURIAH (Panjimas.com) – Subhanallah, akhirnya terkuak rahasia mengapa Allah Ta’ala memilih Abu Ayyash Indunesi sebagai salah satu syuhada -insya Allah-.
Dalam akun Twitter salah seorang mujahidin Jabhah Al-Nushrah mengungkapkan, Abu Ayyash memiliki amalan sunnah yang selalu ia jalankan.
“Abu Ayyash Indonesi rahimahullah use to fast 1 day on 1 day off. Once v wer travellin n I advised him to break his fast but he refused.”
“Abu Ayyash Al Indonesiy selalu berpuasa Daud, sehari puasa sehari tidak, suatu hari dalam sebuah perjalanan aku sarankan dia untuk tidak berpuasa tapi dia menolak,” ujar salah seorang mujahidin Jabhah Al-Nushrah, dalam akun twitter @Abuayubmaldifi, Kamis (15/1/2015).
Tak hanya itu keistimewaan Abu Ayyash, dalam pergaulannya bersama mujahidin Jabhah Al-Nushrah, ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan rajin melayani mujahidin lainnya seperti menyiapkan makanan.
Abu Ayyash Indonesi: few words, peaceful, smiles alot, kind, cook for da mujahiden, oa1 of da best Indonesian brother i met here in syria.
“Abu Ayyash Al Indonesiy: sedikit bicara, penuh kedamaian, baik hati, murah senyum, ramah dan selalu menyiapkan makanan untuk mujahidin. Beliau adalah salah satu mujahidin terbaik dari Indonesia yang pernah saya temui di Suriah ini,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mujahidin Jabhah Al-Nushrah asal Indonesia yang bernama Abu ‘Ayyash Al Indunisi gugur dalam pertempuran dahsyat di Nubl dan Zahra, Propinsi Aleppo, Suriah, pada Sabtu (10/1/2015). (Baca: Allahu Akbar! Mujahidin Jabhah Al-Nushrah Asal Indonesia Syahid di Suriah)
Abu ‘Ayyash berhijrah dan berjihad di Suriah, ia menjadi salah satu mujahidin asal Indonesia yang lulus dalam pelatihan tank. Ia kemudian berada di barisan mujahidin yang melakukan amaliyah inghimash (serangan jibaku) menggunakan tank. [AW]