BEKASI, (Panjimas.com) – Wabah demam berdarah dengue (DBD) tengah melanda sejumlah daerah di Indonesia. Tak terkecuali di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tanggap atas situasi ini, Infaq Dakwah Center (IDC), lembaga nirlaba berbasis di Bekasi melakukan fogging (pengasapan) di wilayah RW 022 Kelurahan Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Sabtu (9/3/2019). Di wilayah ini ada warga yang terjangkit DBD.
Relawan IDC, Badru Tamam mengatakan kegiatan fogging ini merupakan program terbaru IDC. “Program fogging merupakan program terbaru IDC. Nah, di RW 022 ini adalah pelaksanaan perdana fogging IDC,” kata Badru ketika ditemui di lokasi acara.
Badru menjelaskan, program fogging IDC ini tidak dipungut biaya sepeser pun. “Alhamdulillah saat ini IDC baru memiliki dua mesin fogging. Bagi masyarakat yang menginginkan layanan fogging bisa menghubungi IDC. IDC tak memungut biaya alias gratis. Nanti kami akan kirim lasykar fogging IDC,” jelas Badru.
Untuk sementara, layanan fogging IDC hanya bisa dilakukan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Ketua RW 022, Jauhar mengucapkan terima kasih atas foging yang dilakukan oleh tim IDC. “Program fogging ini sangat dibutuhkan di RW kami, karena ada warga kami yang terkena DBD dan masuk rumah sakit. Fogging ini cukup membantu, IDC sangat tanggap sekali. Kami ucapkan terima kasih kepada IDC yang sangat respon kepada warga kami,” kata Jauhar.
Jauhar mengaku ketika wabah DBD datang melanda wilayahnya belum ada pihak terkait yang melakukan fogging. “Belum ada yang fogging. Baru IDC saja ini,” ujar dia.
Selain fogging, pada kesempatan ini IDC juga menggelar pengobatan gratis bekerjasama dengan Go Medica. Ratusan warga RW 022 terlihat antusias mengikuti pengobatan gratis.
Warga mendapat pelayanan cek tensi darah, asam urat, kolesterol dan gula darah. Selain itu warga juga mendapat konsultasi kesehatan dari tim dokter kemudian diberi obat paten.
“Kasus yang kami temui, warga kebanyakan hipertensi, penyakit gula, kolesterol, infeksi saluran nafas atas, dan gangguan pencernaan,” kata dokter Rudolf Nur Hidayat, tim dokter Go Medic. []