Santri Rumah Tahfizh Al-Qur’an ini menderita hernia karena kelainan katup usus sejak lahir. Bila sedang kambuh, biji testisnya membengkak hampir seukuran jeruk bali dengan rasa sakit dan nyeri yang hebat. Untuk pengobatannya, ia harus dioperasi dengan biaya sebesar 8 juta rupiah. Ia menyandang status yatim sejak ditinggal wafat sang ayah, Abu Tauhid pada bulan suci Ramadhan dua tahun lalu. Di kalangan aktivis Islam Jabotabek, sang ayah dikenal sebagai aktivis Nahi Munkar yang gencar memerangi rentenir, kemaksiatan dan pemurtadan. Ayo Bantu.!!!
BEKASI, Infaq Dakwah Center (IDC) — Sudah satu tahun lebih ananda Muhammad Jidan Al-Jihad merintih perih menahan rasa sakit pada alat vitalnya yang membengkak makin hari makin besar. Bocah yatim berusia 8 tahun yang nyantri di Rumah Tahfizh Al-Qur’an Bekasi itu mengidap penyakit Hernia sejak lahir.
Karena keterbatasan dana, selama ini Jidan menjalani pengobatan herbal dan urut oleh terapis herbalis di kalangan ikhwan, tapi belum membuahkan hasil yang maksimal.
Jidan menyandang status anak yatim pada bulan suci Ramadhan 2016. Di kalangan aktivis Islam Jabotabek, Abu Tauhid sang ayah dikenal sebagai aktivis Nahi Munkar yang gencar memerangi rentenir, kemaksiatan dan pemurtadan.
Ummi Lestari (26) yang menjadi ibu sekaligus ayah bagi keempat anak yatimnya, sangat terpukul dengan ujian penyakit hernia yang diderita Jidan.
Saat Relawan IDC menjenguk Jidan di rumahnya, kawasan Pekayon Bekasi, kondisinya sangat memprihatinkan. Saat kambuh, pembengkakan pada buah –maaf– zakarnya sudah hampir sebesar jeruk bali. Ia merintih kesakitan, katanya rasa nyerinya menjalar hebat dari alat kelamin hingga ke bagian perut.
Saat ia merengek kesakitan, Ummi Lestari hanya bisa menahan iba karena tak bisa berbuat banyak untuk buah hatinya itu. Ia hanya bisa berupaya mengurangi rasa nyeri dengan olesan minyak zaitun habbat sauda, sembari berdoa dan tawakkal kepada Allah.
“Jidan memang sudah lama sakit begini, tapi baru ketahuan sejak setahun lalu setelah disunat. Awalnya muncul benjolan sebesar biji salak. Saya sempat kaget, tapi tak lama kemudian benjolannya kempis dan hilang. Anehnya, setiap kali kecapekan setelah bermain, dia merasa kesakitan dan benjolannya kembali membesar,” papar Ummi Lestari.
Sakit yang dialami Jidan makin menggila sejak sebulan terakhir. Benjolan pada biji testis yang biasanya kempis dengan sendirinya. Sudah tiga hari tak kunjung kempis, malah semakin membesar. Jidan pun dilarikan ke klinik terdekat. Dokter yang memeriksanya menyatakan bahwa Jidan menderita hernia, dan disarankan untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk dikonsultasikan ke dokter spesialis bedah. Ia mengkhawatirkan kalau benjolan biji testisnya terus membesar dan nyerinya semakin hebat.
…Mari bantu operasi hernia Muhammad Jidan agar sembuh dan bisa nyantri lagi di Rumah Al-Qur’an. Insya Allah berpeluang masuk surga bersama Nabi SAW sedekat dua jari.
Tanpa membuang-buang waktu, Relawan IDC pun memeriksakan Jidan ke dokter spesialis bedah di rumah sakit, Ahad (20/07/2018). Setelah diperiksa dan dilakukan scan, dokter menjelaskan bahwa katup usus orang normal seharusnya tertutup. Tapi katup usus Jidan terbuka, karena kelainan sejak lahir lahir. Akibatnya, usus dari perut Jidan turun ke buah zakarnya, dan bila terjepit ia akan merasakan kesakitan yang hebat. Apabila hal ini dibiarkan terus, akan sangat berbahaya. Satu-satunya langkah pengobatan harus diambil tindakan operasi, mumpung usus perutnya belum turun.
Info dari rumah sakit, untuk tindakan operasi, diperlukan biaya sekitar 8 juta rupiah. Sebuah nominal yang terlalu besar bagi Ummi Lestari yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
Demi kesembuhan dan masa depan anaknya, Ummi Lestari memohon bantuan kepada IDC agar bisa membantu biaya operasi anak yatimnya. “Saya memohon bantuan dari IDC agar Jidan bisa segera operasi. Jazakumullah saya ucapkan kepada IDC dan para relawan yang sudah bersedia mendampingi ke RS selama sepekan terakhir ini,” ujarnya.
CINTA YATIM: PELUANG MASUK SURGA BERSAMA NABI SEDEKAT DUA JARI
Dengan biaya cukup besar dan tidak terjangkau oleh keluarga yatim ini, kepedulian sesama muslim sangat diperlukan untuk membantu pengobatan Muhammad Jidan agar hidup sehat dan kembali menjalani aktivitas nyantri di Rumah Tahfizh Al-Qur’an lagi. Kepedulian kita adalah masa depannya demi melahirkan generasi Robbani pejuang Islam.
Semoga dengan membantu pengobatan anak yatim ini, kita mendapat peluang masuk surga bersama Nabi SAW sedekat dua jari, sesuai dengan sabdanya:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ، يُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ
“Aku dan pengasuh anak yatim kelak di surga seperti dua jari ini” (HR. Bukhari). Rasulullah bersabda demikian sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya.
Donasi untuk membantu biaya operasi yatim Muhammad Jidan Al-Jihad bisa disalurkan melalui program Cinta Yatim:
- Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri Syari’ah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BTN Syariah, No.Rek: 712.307.1539 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).
CATATAN:
- Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 2.000 (dua ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.002.000,- Rp 502.000,- Rp 202.000,- Rp 102.000,- 52.000,- dan seterusnya.
- Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: infaqDakwahCenter.com.
- Bila biaya program ini sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
- Info & Konfirmasi: 08122.700020.