SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Setelah merasakan sakit lebih dari 10 bulan lamanya, Bilal Hafizh Uddin, Balita berusia 1,5 tahun asal Sukoharjo yang menderita sakit Hernia Inguinalis sejak umur 5 bulan itu akhirnya menjalani operasi di Klinik Bedah Matesih, Karanganyar, Selasa (6/2/2018).
Keceriaan bercampur gundah nampak terlihat dari wajah Jumbadi dan Rohmani orang tua Bilal, ketika Relawan IDC mendatangi rumahnya yang berukuran 40 meter persegi itu, di pelosok desa Plalan, Grogol, Sukoharjo. Pasalnya, biaya operasi sekitar 4,5 juta tersebut dirasa berat oleh Jumbadi yang sehari-hari berprofesi sebagai pencari rumput yang dihargai Rp. 10.000,- per karung. Tetapi, demi kesembuhan Bilal, mereka harus semangat untuk segera ditangani sakit yang diderita putranya itu.
“Kami sekeluarga mengucapkan jazakallahu khoiron kepada Muhsinin lewat IDC yang mau membantu biaya operasi anak saya. Saya juga minta doanya kepada teman-temannya buat anak saya semoga lancar operasinya,” tutur Jumbadi.
Tepat pukul 14:00 WIB, Bilal bersama kedua orang tuanya diantar Relawan IDC menuju ke Klinik Bedah, Karanganyar menggunakan mobil. Sejak bada dhuhur, anak keempat Jumbadi ini telah melakukan puasa demi persiapan operasi. Wajar jika dirinya mudah merengek, dan menangis karena merasa lapar dan haus, ditambah sakit disekitar kemaluannya. Hal ini demi kelancaran proses operasi bedah yang dijadwalkan pada pukul 20:00 WIB.
Sesampai di Klinik Bedah, Karanganyar, Bilal harus menunggu hampir 3 jam lamanya di ruang kamar inap ‘Abu Bakar 2’. Usai pukul 8 malam lewat, kehadiran dr. Sriyanto,S.B,.Msi segera melakukan persiapan tindakan bedah dalam kondisi berpuasa. Jumbadi dan istrinya nampak risau dan galau mendengar tangisan anaknya dibalik kamar ruang tindakan. Mereka berdoa memohon kepada Allah demi kelancaran operasi buah hatinya.
Baru sekitar satu jam lamanya, Bilal pun selesai dioperasi dan dibawa keluar ruang tindakan dalam keadaan menangis. Jumbadi pun menyambutnya diruang kamar inap dan segera mengelus anak bungsunya itu. Salah satu perawat mengatakan pada Jumbadi, untuk terus menjaga Bilal agar tidak tertidur pulas. Hal ini bermaksud untuk menjaga kesadaran Bilal dari efek obat bius pasca operasi.
“Selama satu jam, terus diusahakan Bilal menangis, jika diam tolong dibangunkan lagi, kalau perlu dicubit, biar nangis. Nanti kalau sudah sadar pengin minum atau makan ya dikasih saja. Tidak ada pantangan, kemungkinan nanti satu Minggu untuk penyembuhan luka operasinya,” kata perawat.
Kemudian, sehari pasca operasi Bilal diijinkan pulang. Relawan IDC yang mendapatkan kabar tersebut, pada hari Rabu siang (7/2/2018) segera menjemput Bilal menggunakan mobil. Tak lupa biaya operasi sebesar Rp.4.500.000 rupiah dibayar IDC yang telah menyanggupi sejak awal.
Kondisi Bilal berangsur membaik, luka operasi diperkirakan maksimal satu Minggu akan kembali normal. Sebab luka jahitan menggunakan benang yang langsung menyatu dengan daging. Artinya tidak perlu perawatan melepas benang jahitan. [SY]