Ketangguhan balita Sofia Putri menghadapi ujian hidup ini harus jadi inspirasi kesyukuran dan ketegaran hidup. Kepalanya terus membesar melebihi ukuran tubuhnya, sehingga dalam usia 8 bulan kepalanya sudah dua kali dioperasi bedah untuk ditanami selang. Semua dihadapi dalam ekonomi serba kekurangan, dan tanpa didampingi kedua orang tua.
RAWA BEBEK, Infaq Dakwah Center (IDC) – Malang betul nasib Sofia Putri ini. Saat bertarung nyawa antara hidup dan mati menghadapi penyakit hydrocephalus (hidrosefalus), bocah balita berusia 1,5 tahun ini tak didampingi kedua orang tuanya.
Hydrocephalus adalah kelainan berupa akumulasi cairan bening yang berlebihan dalam otak, yang berakibat pada pelebaran yang abnormal di ruang-ruang dalam otak. Akibatnya, kepala Sofia terus membesar lebih besar daripada tubuhnya, sehingga ia hanya bisa terbaring di tempat tidur tanpa bisa menggerakkan tubuhnya. Karena pembesaran kepalanya sudah melampaui batas, kepala Sofia sudah dua kali dioperasi bedah.
Sang ayah tak bertanggungjawab, kabur tanpa kabar apapun saat Sofia masih di dalam kandungan ibunya. Enam bulan setelah dilahirkan ke dunia, sang ibu menyusul meninggalkan Sofia entah ke mana. Konon sang ibu yang baru berusia 18 tahun itu mencoba mengadu nasib ke luar kota untuk mengais rezeki agar bisa menafkahi biaya pengobatan Sofia. Namun sampai berita ini ditulis, ia belum bisa pulang dengan alasan penghasilan sebagai pelayan rumah makan hanya pas-pasan untuk biaya hidup, tak bisa disisihkan untuk menafkahi sang buah hati.
Maka sejak September 2016 itu Sofia diasuh Bu Ningsih (46), sang nenek di rumah kontrakan dalam kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Lengkaplah sudah penderitaan Sofia..!!!
…Dalam usia 8 bulan, kepalanya sudah dua kali dioperasi bedah, ditanami selang untuk membuang cairan otak supaya kepala tidak terus membesar…
Mulanya, Sofia lahir dalam keadaan normal pada Oktober 2015, seperti bayi lain pada umumnya. Tapi beberapa bulan setelah lahir, kepalanya terus membesar tak sesuai dengan perkembangan tubuhnya.
“Waktu lahir cucu saya ini normal seperi bayi biasa, tapi lama-lama kepalanya keliatan makin membesar,” ujar Bu Ningsih kepada Relawan IDC, Ahad siang (12/03/2017) di rumah kontrakan petak Kampung Rawa Bebek Bekasi, Jawa Barat.
Sebagai nenek, ia sangat prihatin dengan ujian penyakit cucunya. Ia tak bisa membayangkan betapa berat penyakit itu, bila dipikul oleh seorang balita tak berdaya. Dalam usia 8 bulan, kepala Sofia sudah dua kali dioperasi bedah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Kepalanya ditanami selang untuk membuang cairan otak supaya kepala tidak terus membesar.
Meski biaya operasi gratis ditanggung BPJS, tapi pengobatan Sofia tidak berlanjut karena sang nenek terbentur biaya transport dan hal-hal lain yang tidak ditanggung BPJS. Transport rutin tiga kali sepekan dari Bekasi ke RSCM Jakarta, sangat memberatkan baginya.
“Sofia udah pernah operasi dua kali. Yang pertama waktu umur dua bulan, dan yang kedua umur delapan bulan. Tapi karena gak ada biaya lagi untuk bolak-balik ke RSCM akhirnya berhenti, kan seminggu itu tiga kali kontrol, senin, rabu & jum’at, akhirnya sampai sekarang sudah tujuh bulan stop gak pernah periksa lagi ke rumah sakit, sampai lubang selang di kepalanya tertutup rapat lagi,” jelasnya.
Kondisi Sofia di kontrakan petak itu memang sangat memprihatinkan. Eddy Suhedi (48) sang kakek yang menjadi tulang punggung keluarga, hanyalah seorang pekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu. Jangankan untuk biaya berobat, untuk makan sehari-hari saja sangat kesulitan. Belum lagi membayar sewa kontrakan 600.000 perbulan yang kerap terlambat.
Setelah menyerahkan bantuan tunai tahap awal sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah), Relawan IDC berbincang-bincang dengan Ummu Fadlan (35), sang tetangga yang sejak awal merasa iba saat melihat keadaan Sofia. Ia sangat berterimakasih kepada Relawan IDC yang sudah meluangkan waktu untuk membantu meringankan beban hidupnya.
“Jazakumullah khairan katsiran, semoga Allah membalas kebaikan para donatur beserta para relawan IDC semuanya. Gerak cepat tanpa tidak banyak bicara, salut saya. Mudah-mudahan bantuannya gak sampai disini ya, karena kita butuh biaya operasional dan jangka waktu yang lama,” harapnya.
Ia berharap IDC bisa terus membantu biaya hidup dan pengobatan hidrosefalus balita Sofia Putri sampai tuntas.
“Alhamdulillah kebutuhan susu dan makanan sehari-hari untuk sementara dapat terpenuhi dari solidaritas teman-teman, kerabat dan tetangga di sekitar sini. Tetapi masih membutuhkan banyak biaya supaya Sofia bisa melanjutkan pengobatan ke RSCM sampai tuntas,” tuturnya.
VIDEO
INFAQ DARURAT PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM
Saat ini kebutuhan mendesak Sofia Putri adalah susu, pampers, makanan sehari-hari, biaya transport ke rumah sakit, dan obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS. Total biaya keperluan hidup dan pengobatan perbulan mencapai Rp 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Ujian berat yang diderita ananda Sofia Putri adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).
Infaq untuk membantu meringankan musibah sesama muslim insya Allah akan mengantarkan menjadi pribadi beruntung yang berhak mendapat kemudahan dan pertolongan Allah Ta’ala. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ, و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ, و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ, و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya…” (HR Muslim).
Donasi untuk membantu Sofia Putri bisa disalurkan melalui program Infaq Darurat ke rekening IDC:
- Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri Syar’iah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC)
CATATAN:
- Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
- Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqdakwahcenter.com.
- Bila biaya pengobatan sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
- Info: 08122.700020.
- PIN BBM: IDCPUSAT; BBM Channel: C00354681.