Ummi Taqwa sedang diuji Allah dengan penyakit kelainan pembuluh darah arteri (raynaud disease) yang mengakibatkan rasa sakit yang dahsyat sehingga susah tidur. Sang suami adalah aktivis penegakan syariat Islam dan Amar Makruf Nahi Munkar Tasik yang berprofesi sebagai pedagang agar-agar jelly di sekolah SD dengan berpenghasilan minim dan tidak menentu. #AyoBantu!!
TASIKMALAYA (infaqDakwahCenter) – Ummi Taqwa (29) kini tengah diuji Allah, berjuang melawan sakit kelainan pembuluh darah arteri (raynaud disease). Akibat penyakit yang diderita sejak 2012 ini, ia merasakan sakit yang teramat dahsyat sehingga susah tidur dan berat badannya turun drastis. Kini beratnya hanya 36 kg.
Efek lainnya, tahun lalu kuku jari tengah tangan kanannya sempat diamputasi, namun sekarang kambuh lagi di jempol sebelah kiri. Sampai sekarang penyakit Ummi Taqwa tak kunjung sembuh dengan luka seperti gangren pada penyakit diabetes.
Karena kondisinya semakin memprihatinkan dan sering kumat, sang suami, Mush’ab mengambil tindakan cepat. Hanya bermodal tawakkal kepada Allah ia segera melarikan sang istri ke RSUD Dr. Sukardjo, Tasikmalaya, Jawa Barat agar mendapatkan perawatan intensif, Sabtu (26/3/2016)
“Kalo lagi kumat terasa sangat sakit sekali, kulit panas, perih, nyut-nyutan rasanya sampe ke tulang,” ujar Ummi Taqwa kepada Relawan IDC, Senin (28/3/2016).
Sampai berita ini diturunkan, Ummi Taqwa sudah tiga hari di rumah sakit. Karena di RSUD Tasikmalaya tidak memiliki spesialis bedah vaskuler, maka Ummu Taqwa sedang diproses rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
“Muhun, teu acan aya tindakan, kantun di Tasik teu aya dokter bedah vaskuler, manawi bade rujuk ka Bandung saur dokter di dieu,” terangnya.
(Ya, belum ada tindakan karena di RSUD Tasik tidak memiliki dokter bedah vaskuler. Sekarang akan dirujuk ke RSHS Bandung karena di sana ada dokter bedah vaskuler).
PEDULI KASIH SESAMA MUKMIN
Mush’ab, suami dari Ummi Taqwa adalah aktivis penegakan Syariat Islam di Tasikmalaya di berbagai kegiatan keislaman, taklim, sosial dll. Ia juga bergabung aktif dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar Tasikmalaya.
Sebelumnya, Mush’ab berprofesi sebagai penjahit, karena faktor ekonomi yang menghimpit, maka mesin jahitnya dijual dan beralih ke profesi lain. Kini Mush’ab bekerja sebagai pedagang agar-agar jelly di sekolah SD dengan berpenghasilan minim dan tidak menentu, sehingga membuatnya berat untuk mengawal sang istri berobat di Rumah Sakit. Kini Mush’ab harus pontang panting, banting tulang mencari biaya pengobatan.
Beban dan ujian hidup yang dialami Ummi Taqwa ini adalah beban kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).
Dengan membantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah akan mendatangkan keberkahan, kemudahan dan pertolongan Allah di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ, و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ, و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ, و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya…” (HR Muslim).
Donasi untuk membantu meringankan beban Ummi Taqwa bisa disalurkan dalam program Infaq Darurat IDC:
- Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BNI Syari’ah, No.Rek: 293.985.605 a/n: Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri Syariah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.728.9 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a/n: Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank BCA, no.rek: 631.0230.497 a/n Budi Haryanto (Bendahara IDC).
CATATAN:
- Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
- Bila biaya pengobatan sudah tercukupi, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
- Info: 08567.700020 – 08999.704050
- PIN BB: 2AF8061E; BBM CHANNEL: C001F2BF0.