JAKARTA (Infaq Dakwah Center) – Alhamdulillah, relawan Infaq Dakwah Center (IDC), sudah empat kali menyerahkan bantuan untuk balita penderita kanker mata (retinoblastoma), Irgi Perdana.
Balita berusia tiga tahun ini, sempat mendapat beberapa kali kemoterapi. Relawan IDC sempat menjumpai Irgi Perdana bersama saudara kembarnya Arga Perdana pada Kamis (11/2/2016). Saat itu, kondisi Irgi agak membaik usai mendapatkan kemoterapi pertama, ia sudah mulai bisa bercengkerama dan bermain bersama saudara kembarnya. Kanker mata yang diderita Irgi nampak terbuka dan terlihat sedikit mengecil.
Selanjutnya, relawan IDC mendapatkan kabar Irgi Perdana menjalani rawat inap selama tiga hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Tak sendirian, salah seorang muhsinin, Ibu Dina, turut serta bersama relawan IDC menjenguk Irgi di RSCM. Informasi yang disampaikan kedua orang tua Irgi, putranya hendak menjalani kemoterapi yang kedua kalinya.
Alhamdulillah, dalam pertemuan tersebut Ibu Dina menyerahkan bantuan untuk Irgi. Ibu Dina juga menyampaikan nasihat agar kedua orang tua Irgi tabah dan bersabar menghadapi ujian.
Setelah itu, relawan IDC juga turut memberikan bantuan yang diterima Waris, ayahanda Irgi Perdana. Total bantuan yang telah diserahkan IDC hingga saat ini sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah).
Kedua orang tua Irgi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas bantuan para muhsinin.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para donatur yang sudah membantu anak saya,” ujar Waris kepada relawan IDC, Rabu (17/2/2016).
Seperti diberitakan sebelumnya, Irgi Perdana bocah mungil berusia 3 tahun ini menderita kanker mata (retinoblastoma) sejak usia satu tahun. Dua tahun lebih ia merasakan sakit, nyeri, cekot-cekot oleh kanker ganas di matanya, tapi bocah kelahiran Batanghari Jambi ini bisa tegar dan sabar menghadapi ujian Allah Ta’ala.
Secara rutin Irgi diperiksakan ke dokter spesialis mata, namun tak membuahkan hasil kesembuhan. Bahkan perkembangan tumor mata berkembang sangat cepat. Dalam waktu satu bulan, benjolan di mata Irgi drastis tumbuh menjadi sebesar kepalan tangan. Irgi pun dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Tanpa pikir panjang, dengan bekal harta yang ada, Waris dan istrinya hijrah ke Jakarta. Ia terpaksa meninggalkan pekerjaan mencari nafkah sebagai buruh perkebunan karet, demi kesembuhan putra tercintanya.
Selama proses pengobatan, Waris beserta anak dan istrinya kini mengontrak rumah petak tak jauh dari RSCM.
Biaya hidup di Jakarta membengkak karena Arga Perdana, saudara kembar Irgi tak mau berpisah dengan Irgi, demikian pula sebaliknya. Tak hanya itu, Arga Perdana seolah ikut merasakan penderitaan saudara kembarnya itu.
“Mau ditinggal juga gimana, masalahnya anaknya kembar. Kalau yang satu sedang panas, satunya lagi juga panas. Jadi kalau minum obat kadang harus dua-duanya,” tuturnya.
Kini, Irgi Perdana sedang menjalani rawat jalan di RSCM. Di antaranya adalah proses kemoterapi yang harus secara rutin dilakukan.
INFAQ PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM
Meski biaya pengobatan Irgi di RSCM ditanggung Jamkesda, tapi ia membutuhkan biaya yang tidak sedikit selama pengobatan di Jakarta. Selain biaya untuk menebus resep dokter, ia juga butuh dana untuk membayar kontrakan rumah petak dan biaya hidup.
Untuk menutupi biaya tersebut, Irgi berharap uluran tangan dari kaum Muslimin, karena sejak hijrah ke Jakarta, ayahnya praktis berhenti total dari aktivitas mencari nafkah sebagai buruh berkebun karet di Batanghari Jambi.
“Kalau pengobatan Irgi sekarang ini pakai Jamkesda. Tapi, ya gimana kita repot juga kan, selama di sini nggak bisa cari nafkah. Biaya kontrak rumah saja Rp 800 ribu sebulan, ke depan ngga tahu biaya ini dari mana,” ungkapnya.
Untuk tahap awal, IDC telah menyerahkan bantuan sebesar Rp 2.000.000 untuk membantu kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat Irgi Perdana.
Musibah yang dialami balita Irgi Perdana adalah penderitaan kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).
Dengan membantu saudara kita yang tertimpa musibah, insya Allah akan mendatangkan keberkahan, kemudahan dan pertolongan Allah di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat…” (HR Muslim).
Donasi untuk membantu meringankan biaya pengobatan ananda Irgi Perdana bisa disalurkan dalam program Infaq Darurat IDC:
- Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BNI Syari’ah, No.Rek: 293.985.605 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri Syariah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.728.9 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a/n: Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank BCA, no.rek: 631.0230.497 a/n Budi Haryanto (Bendahara IDC).
CATATAN:
- Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
- Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: infaqdakwahcenter.com.
- Bila biaya pengobatan Irgi Perdana tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
- Info: 08567.700020 – 08999.704050
- PIN BB: 2AF8061E.