JAKARTA, (Panjimas.com) – Relawan Infaq Dakwah Center (IDC) menjenguk dan menyalurkan bantuan untuk Adrian. Balita yang menderita sirosis hepatis (kerusakan hati) dan parises esofagus (parises pencernaan/gizi buruk) masih membutuhkan bantuan.
Usai menjalankan shalat Ashar, dua relawan IDC bergegas menuju di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada hari Rabu (16/12/2015). Makin hari, perut Adrian terlihat makin membesar, hal itu menurut Susanto, ayah Adrian, lantaran pembengkakan empedu. Sehingga terlihat urat-urat di bagian perut adrian. Selain itu ada juga pembuluh darah yang pecah. Ditambah lagi, kuku di jari tangan dan kaki Adrian pun mengelupas.
Perut Adrian semakin membesar
Susanto mengungkapkan pembengkakan perut adrian mulai dari hari Kamis tanggal 3 Desember 2015 hari Senin tanggal 7 Desember 2015 sudah bertambah 1 Cm. Keadaan seperti itu diperkirakan terus berlanjut, semakin membesarnya perut Adrian itu bisa dilihat dari solasi yang menjadi tanda (ukuran) yang ada di perut Adrian.
Ia menambahkan, jika dalam waktu tiga hari perut adrian tidak mengalami penyusutan, maka dokter akan melakukan pengambilan cairan yang ada di perut Adrian.
Saat ini Adrian masih harus mendapatkan transfusi darah putih yang dalam sehari kurang lebih bisa menghabiskan 4 sampai 5 kantong darah putih.
Kuku di jemari tangan dan kaki adrian mengelupas
Selain itu, ada kabar menggembirakan bagi Adrian, Waskem, sang ibunda alhamdulillah sudah pulang dari Taiwan. Seperti diberitakan sebelumnya, Waskem rela berjauhan dengan putra semata wayangnya yang sedang sakit bertahun tahun. Ia nekat menjadi TKW guna mendapatkan gaji untuk biaya berobat anaknya.
Bersamaan dengan itu relawan IDC menyerahkan bantuan untuk biaya pengobatan Adrian dan biaya hidup sehari-hari selama di rumah sakit, sebesar Rp 1.500.000,-. Bantuan ini merupakan bantuan kelima yang diserahkan. Sebelumnya IDC telah menyerahkan bantuan awal sejak di RSUD Banten dan RSCM, sebanyak Rp 3.500.000,-. Sehingga total bantuan yang telah diserahkan IDC untuk pengobatan adrian sampai saat ini berjumlah Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah).
Butuh Bantuan dan Biaya Hidup Selama Berobat di Rumah Sakit
Saat ini, meski pihak BPJS sudah berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan, namun Susanto masih terbebani dengan biaya lain yang tidak ditanggung oleh BPJS.
Salah satunya, Adrian yang kini sedang dalam masa penyembuhan gizi buruk, harus mengonsumsi susu Peptamen yang harganya sangat mahal. Harganya, sekitar Rp 245 ribu/850 mililiter dan hanya cukup dikonsumsi sampai tiga hari saja. Untuk satu bulan, ia memerlukan dana sekitar Rp 2,5 juta hanya untuk pengadaan susu.
Kemudian, biaya lain seperti pemeriksaan darah dan cek di laboratorium mikro biologi. Sementara itu, biaya transfusi darah putih khusus juga memakan biaya yang cukup tinggi, yakni Rp 4.300.000,- satu kantong.
Tak hanya itu, Susanto juga butuh biaya hidup selama menunggu anaknya di rumah sakit, seperti makan, minum, transportasi dan sebagainya.Padahal selama di rumah sakit, ia tak lagi bisa bekerja sebagai buruh tani seperti sedia kala. Untuk itu ia berharap ada muhsinin yang membantu meringankan beban hidupnya.
“Saya minta doa dan dukungan kaum Muslimin, supaya anak saya cepat sembuh dan cepat ditangani dengan baik,” ujarnya.
Relawan IDC menyerahkan bantuan untuk Adrian
Infaq Darurat Peduli Kasih Untuk Gagal Hati Adrian
Ujian berat penyakit gagal hati yang diderita Adrian Saputra adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).
Infaq untuk membantu meringankan musibah sesama muslim insya Allah akan mengantarkan menjadi pribadi beruntung yang berhak mendapat kemudahan dan pertolongan Allah Ta’ala. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat…” (HR Muslim).
Infaq untuk membantu pengobatan Adrian Saputra bisa disalurkan dalam program Infaq Darurat IDC:
- Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri Syar’iah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
- Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
- Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC)
INFO: 08999.704050, 08567.700020;
PIN BB: 2AF8061E;
BBM CHANNEL: C001F2BF0