(Panjimas.com) – Sobat Panjimas yang inspiratif, assalamu’alaikum… Gimana kabar kalian hari ini? Moga selalu istiqamah yaa… Dan smoga makin bersemangat memerjuangkan kebenaran, memerindah wajah peradaban Islam. Allahuakbar!!!
Sob, kemarin kan kita udah berbagi tips gimana memasuki lingkungan baru dengan bijak. Lingkungan yang dimaksud salah satunya adalah sekolah. Nah, kali ini kita masih mau ngebahas perihal perilaku di sekolah. Di sini, kita bakal spesifikkan ke satu aspek dulu, yakni lingkungan. Ya, kita akan belajar bareng gimana berperilaku ramah lingkungan dalam ngejalanin aktivitas sekolah. So, Sobat Panjimas yang masih pada duduk di bangku sekolah, yuk perhatiin dengan khusyuk! Dan buat Sobat yang udah nggak sekolah, jangan dikira pembahasan ini nggak penting buat kalian. Menyimaknya dangan saksama, insya Allah bikin kalian ngedapetin inspirasi keren. Nggak percaya? Buktiin aja!
Di tahun ajaran baru 2016 ini, beberapa kalangan di negeri kita bersinergi ngadain gerakan yang dinamain “Hari Pertama Sekolah dengan Semangat Bebas Sampah”. Gerakan ini sebagai satu dari serangkaian upaya mewujudkan program Indonesia Bebas Sampah 2020. Tujuannya adalah bikin generasi muda negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini pada ngeh akan betapa urgent-nya kelestarian lingkungan bagi kehidupan saat ini dan mendatang.
Yuk kita coba renungin baris-naris kalimat berikut ini…
Kita sayang, nggak, sama adik-adik, sama keponakan, juga sama anak cucu kalo kita udah tua kelak? Atau nggak usah jauh-jauh deh, kita sayang, nggak, sama diri sendiri kelak ketika udah renta? Sayang, bukan? Sebagai manusia normal, pasti kita punya rasa kasih sayang terhadap mereka. Tapi, pernah, nggak, kita berpikir, apa wujud kasih sayang itu?
Mewariskan kepada generasi mendatang, alam yang penuh kerusakan, apakah itu wujud kasih sayang tersebut? Ah, tentu enggaklah ya! Mewariskan alam yang lestari, yang minim kerusakanlah wujud nyata kasih sayang kita kepada mereka. Betul? Pastinya!
Maka itu, Sob, dalam upaya pelestarian alam, sebagai Muslim udah seharusnya kita berada di barisan paling depan. Ingat, Allah SWT udah menegaskan, “Kalian (Muslim) adalah umat terbaik. Dilahirkan untuk (tampil berperan aktif) di tengah-tengah manusia. (Karena) mengajak berbuat kama’rufan dan mencegah kemungkaran, dan kalian beriman kepada Allah…” (QS. Ali Imran: 110). Dan salah satu aspek yang kita mesti jaga dengan amar ma’ruf nahi munkar adalah lingkungan hidup.
Ya, karena ternyata kerusakan lingkungan emang disebabkan oleh ulah manusia dengan kebodohan dan keserakahannya. Sebagaimana Allah SWT firmankan, “Telah tampak kerusakan di darat dan lautan, disebabkan ulah tangan manusia. Allah berkehendak agar mereka merasakan sebagian (akibat) ulah mereka, agar kemudian kembali ke jalan kebenaran.” (QS. Ar-Ruum: 41)
Sementara di ayat lain Allah SWT berfirman, “Sungguh, orang-orang beriman adalah mereka yang kala disebut nama Allah, tergetarlah hatinya. Dan kala dibacakan ayat-ayatNya, bertambah (kuatlah) iman mereka, dan hanya kepada Rabb tawakal mereka.” (QS. Al-Anfal: 2).
Ayat ini menyebut tanda jiwa Mukmin sejati. Yakni peka dengan namaNya, peka dengan firmanNya. Moga-moga kita semua termasuk Mukmin yang sesungguhnya. Maka, yuk kita buktiin itu dengan action yang riil. Yah, kini saatnya Sobat Panjimas bergerak buat ngejaga lestarinya alam yang telah Allah SWT karuniakan. Kita Muslim, kita Mukmin sejati, kita umat terbaik, maka kita wajib berada di barisan terdepan dalam hal ini! So, bagi sobat Panjimas yang masih sekolah, yuk realisasikan amar-amar di bawah ini!
Inilah conto-contoh wujud upaya pelestarian alam yang dapat dilakukan dalam ngejalanin aktivitas sekolah:
1. Bawa botol minum sendiri buat menghemat uang jajan dan nggak nambah sampah kemasan minuman, seperti botol plastik dan gelas plastik.
2. Bawa bekal makan dari rumah dengan wadah yang bisa dipakai berulang, dan kurangin beli jajanan yang dikemas dengan bahan non organik sekali pakai seperti plastik, kertas minyak, apalagi styrofoam.
3. LISA (LIhat Sampah Ambil) lalu menyimpannya di tempat sampah.
4. Memilah sampah sesuai jenisnya, yakni organik dan non organik. Lebih bagus lagi, sekolah mengelola sampahnya. Yang non organik masuk bank sampah, dan yang organik dibikin kompos.
5. Bawa sapu tangan sebagai ganti tisu dan menghemat kertas. Karena barang itu terbuat dari pohon. Sehingga dengan menghematnya, penebangan pohon bisa dikurangi.
6. Naik kendaraan umum atau sepeda demi mengurangi polusi udara. Jangan jadi anak manja yang harus diantar ortu pakai mobil.
7. Mengurangi penggunaan kantong plastik agar produksi sampah plastik bisa ditekan. Karena dampak sampah jenis itu sangat merugikan ekosistem di bumi. Bisa bikin banjir dan meracuni species air.
8. Nggak menyisakan makanan, agar nggak mengundang lalat, tikus, dan hewan liar lain yang membawa bibit penyakit.
Delapah hal itu aja kalo bisa Sobat amalkan dengan baik, insya Allah manfaatnya akan sangat terasa. Dan ternyata, Sobat, pola hidup di atas merupakan implementasi dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Yuk perhatiin ayat-ayat berikut:
“Sungguh, pemboros itu saudara setan. Dan setan adalah sangat ingkar kepada Rabb-nya.” (QS. Al-Isra’: 27)
“Dan jangan engkau berpaling wajah dari manusia (karena sombong), dan jangan berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tak menyukai orang sombong dan bangga diri.” (QS. Luqman: 18).
Yup, pola hidup di atas jelas banget anti boros dan anti sombong. Maka sekali lagi, Sobat, yuk kita berusaha mengamalkan. Jadilah teladan di sekolah kita, dan di mana aja kita berada!
Wallahu a’lam bishshawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu. [IB]