SOLO (Panjimas.com) – Komunitas Filantropi Soloraya berduka cita atas meninggalnya mualaf asal Bali yang bernama Siti Aisyah (56). Aisyah meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Wonosari, Gunung Kidul, pada Ahad, (5/9/2021) sekitar pukul 19.00.
Sebelum meninggal, Ibu Siti Aisyah ditemukan oleh komunitas pegiat dakwah sosial saat berbagi makanan di jalanan di Kota Solo. Ibu Siti Asiyah ditemukan di sebuah emperan toko di daerah Pasar Gedhe dalam keadaan tidak bisa berjalan dan menggelandang. Hal itu disampaikan ustadzah Dewi Purnamawati yang pada waktu itu turut di lokasi.
“Kemudian agar sebagai mualaf mendapatkan pembinaan, maka kami mengantarkan ke Pondok Mualaf Al Hadid di Karangmojo, Gunungkidul,” jelasnya.
Pondok Al Hadid terletak di Dusun Karangmojo RT 01 RW 07 Desa Karangmojo kecamatan Karangmojo Gunungkidul. Merupakan salah satu pondok pesantren di Gunungkidul yang menfokuskan diri pada pembinaan anak-anak yatim piatu dan para mualaf. Pondok Pesantren tersebut berdiri dan diresmikan pada tanggal 1 Juli 2007 dengan luas lahan sekitar 2 hektar. Dirintis oleh ustadz Yusuf Ismail Al-hadid, mantan pendeta yang mendapat hidayah dari Allah SWT dan masuk Islam.
Namun selama tiga pekan di Pondok, ia mengalami sakit dan depresi, sehingga dirawat dengan penuh kesabaran oleh tim akhwat Pondok Al Hadid. Menurut ustadz Yusuf Ismail, awal ketika dibawa ke Pondok Al Hadid sudah dalam keadaan sakit di seluruh badannya dan tidak mampu berjalan sehingga harus dibopong.
Selama dua pekan awal, pihak pondok memberikan terapi obat herbal kepada almarhumah. Namun upaya perawatan tersebut tidak ada perkembangan, hingga akhirya Ibu Siti Aisyah dibawa ke PKU Muhammadiyah, Wonosari untuk mengetahui lebih jelas penyakit yang dideritanya tersebut.
“Setelah diperiksa dokter, ditemukan indikasi kanker payudara sudah parah dan juga asam urat yang kronis, setelah dibawa pulang dari pemeriksaan dokter 3 hari kemudian beliau meninggal dunia,” terang ustadz Yusuf Ismail melalui pesan singkat kepada Panjimas.com, Senin (6/9/2021).
Saat disinggung terkait selama di Pondok Al Hadid, ustadz Yusuf Ismail mengatakan bahwa karena kondisi Ibu Siti Aisyah sakit keras, sehingga pembinaan yang dilakukannya terbatas. Namun ada hal yang disampaikan Ibu Siti Aisyah kepada tim akhwat yang merawatnya selama di Pondok, bahwa almarhumah pernah berpesan jika ia diberikan kesembuhan atas sakit-sakitnya, ia memiliki keinginan untuk berangkat umroh dan ingin mendakwahkan kepada orang-orang agar menyembah Allah. Namun Allah berkehendak lain.
“Masya Allah Bu Aisiyah meninggal dalam lingkungan saudara-saudari beriman. Selamat jalan bu Aisiyah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa, melapangkan kubur, dan memasukkan ke surga-Nya,” kata ustadzah Dewi Purnamawati ketika mendengar kabar duka tersebut.
Jenazah kemudian dijemput oleh beberapa komunitas filantropi Soloraya menggunakan ambulan Sumringah dari Pondok Pesantren Al Hadid, Karangmojo, Wonosari, Gunung Kidul untuk dimakamkan di Pemakaman Muslim Al Maqbaroh, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (6/9/2021) siang hari.