SOLO (Panjimas.com) – Baru-baru ini di wilayah kota Budaya tepatnya di daerah Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, terjadi pelecehan terhadap muslimah bercadar. Kejadian tersebut membuat korban mengalami shok, bahkan menjadi trauma ketika melewati tempat kejadian perkara (TKP).
Muslimah bercadar sebagai korban pelecehan itu, saat ditemui Panjimas meminta identitasnya disamarkan sebab masih merasa hal ini sebagai aib. Adalah UJ (28) yang ditemani suaminya mencoba mengingat kembali saat kejadian kronologi pelecehan terhadap dirinya. Ia menuturkan kejadian itu berawal saat dirinya pulang dari kios suaminya pada hari Sabtu pagi (6/1/2018).
“Awalnya saya kalau pagi ngantar air ke kios suami. Biasa balik lewat pom bensin Semanggi, karena ramai saya memilih jalan lain. Pas apotik MTA karena pikir saya jalan lebih dekat dan aman kebetulan jalan yang saya lewati ada hajatan. Saya mengendarai motor metik,” katanya, Rabu (10/1/2018).
“Saya nggak melihat juga ada siapa karena masih sepi sekitar jam 6 pagi. Saat masuk gang saya merasa ada orang yang mau mepet saya terus dia melakukan itu (meremas dada). Sempat saya teriak menjerit ‘orang kurang ajar’ gitu. Nampaknya orang itu juga santai, saya kejar dia, pelaku mengebut dan saya kehilangan karena jalan Semanggi macet,” imbuhnya.
Dalam kondisi kaget bercampur malu, UJ tidak memperhatikan ciri-ciri pelaku dan motornya yang digunakan pelaku secara detail. Kejadian yang berlangsung sekitar 2 menit itu, UJ hanya mengenali warna pakaian dan skok variasi motor pelaku.
“Ciri pelaku sedang, nggak kurus juga nggak gemuk, pakai baju abu-abu lengan panjang. Pakai helm hitam tertutup, yang saya ingat motornya menggunakan skok variasi warna kuning. Saya bisa memastikan bahwa yang lewat disitu pada jam itu hanya saya dan pelaku,” tutur UJ.
Suami UJ ikut merasa malu, keluarganya dizalimi dengan ulah pelaku pelecehan tersebut. Dia berharap pelaku segera ditangkap meski pihaknya belum melakukan pelaporan kepada yang berwajib.
“Ini saya dizalimi, ini keluarga saya. Saya merasa ini ujian buat saya, saya minta pelaku ditangkap,” ucap suami UJ yang juga tidak ingin namanya disebut.
Sementara itu, Pemerhati Gerakan Islam, Ustadz Abdur Rohim Ba’asyir menyesalkan kejadian yang mengarah pada aksi Islamophobia. Dia berharap pelaku tindakan pelecehan terhadap muslimah bercadar harus segera ditangkap.
“Saya melihat ini baru isengnya anak muda sebagai bentuk kenakalan remaja. Namun kita tetap waspada, insyaAllah kita berharap pelaku bisa ditangkap, entah dari umat Islam ataupun aparat,” ujar Ustadz Iim, Kamis (11/1/2018).
“Perlakuan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kejadian ini bisa juga sebagai bentuk provokasi, tapi mudah-mudahan tidak mengarah kesana. Semoga bisa tertangkap orangnya,” pungkas dia. [SY]