SOLO, (Panjimas.com) – Akhwat peserta aksi demo menolak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas sikapnya menandatangani Yerussalem sebagai Ibukota Israel saat turun ke jalan Slamet Riyadi, tepatnya di Bundaran Gladag tidak surut meski diguyur hujan deras, Rabu (13/12/2017).
Dari pantauan Panjimas, mereka terus semangat memeriksakan ‘takbir’ dan menegakkan Panji Rasulullah ‘Al Liwa dan Ar Raya’. Hampir lebih dari seratus akhwat ikut menghadiri demo yang digelar Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus Soloraya.
Aksi yang dimulai pukul 13:30 WIB itu baru sekitar 10 menit berjalan, awan mendung yang menutupi kota Solo akhirnya tak bisa menahan uap air, dan melimpahkannya menjadi hujan. Hanya sedikit dari ibu-ibu yang mengajak anaknya turun aksi, harus berteduh dibawah pohon yang tumbuh di bahu jalan Slamet Riyadi. Yang lainnya bertahan dengan pakaian yang basah kuyup atas rahmatnya Allah Subhanahu wata’ala.
Semetara itu, Agus Setyawan ketua BE Korda BKLDK Soloraya menyatakan sikapnya terkait pernyataan sepihak Donald Trump yang menyetujui Yerussalem Ibukota Israel. BKLDK menegaskan Al Quds selamanya milik umat Islam.
“Mengutuk dan mengecam keras Israel, Trump beserta para sekutunya yang sepihak mengklaim Yeeussalem Ibukota Israel. Menyeru kepada seluruh pemimpin muslim untuk mengirimkan tentaranya untuk mengusir penjajah Israel,” ucapnya. [SY]