GAZA, (Panjimas.com) – Muslimah Gaza pada hari Kamis, (23/11) pekan lalu menggelar aksi demonstrasi menentang pelanggaran-pelanggaran brutal Israel yang menargetkan perempuan Yerusalem.
Para Muslimah Gaza berkumpul di Lapangan kota Gaza yang bernama ‘Unknown Soldier’ [“Prajurit Tak Dikenal”] pada Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, “International Day for the Elimination of Violence against Women”.
Para perempuan dan anak-anak perempuan Palestina membawa spanduk-spanduk, bertuliskan, “Perlindungan atas pelanggaran-pelanggaran Israel adalah hak-hak perempuan Yerusalem”, dikutip dari AA.
Mina Sekik, Direktur Hubungan Masyarakat di Kementerian Urusan Perempuan Palestina, menyatakan dalam aksi tersebut: “Kami mengecam pelanggaran [Israel] yang sering menargetkan perempuan Yerusalem.”
Sekik menambahkan bahwa perempuan Yerusalem sangat menderita akibat apa yang dia sebut sebagai “kebijakan kekerasan yang dilembagakan”, ‘kekerasan institusional’.
“Perempuan di Yerusalem menderita akibat kebijakan Israel dimana kekerasan dilembagakan, hal ini diterapkan Israel dalam upaya untuk mengosongkan kota [dari para penduduk Palestina],” tegas Mina Sekik.
Ia kemudian melanjutkan dengan menegaskan bahwa banyak perempuan di Yerusalem yang menderita trauma psikologis setelah rumah-rumah mereka dihancurkan oleh pihak berwenang zionis Israel.
Pada tahun 1999, PBB menjadikan tanggal 25 November sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.[IZ]