SOLO (Panjimas.com) – Usai shubuh, ibu bernama Vitry Sundari sudah sibuk mempersiapkan bekal dan persiapan untuk ikut aksi bela Rohingya di Masjid An Nur, komplek Pemkab Magelang. Hatinya mantap meninggalkan empat anak yang masih kecil, hanya satu bayinya diajak aksi bersama suaminya, Jumat (8/9/2017).
Berkumpul di sebuah perusahaan roti Tsabita, di daerah Cemani, Grogol, Sukoharjo, bersama rekannya berniat menyedekahkan 400 bungkus roti, air mineral dan uang sumbangan. Tepat pukul 06:30 bersama rombongan satu mobil, Vitry berdoa memulai perjalanan menuju Magelang.
Alhamdulillah Najma, bayi 5 bulan itu tidak rewel didekap Vitri selama melakukan perjalanan. Vitry merasa terpanggil untuk berempati dengan kondisi tragis saudara-saudara muslim di Rohingya. “Tak ada alasan untuk tidak datang ke Magelang. Karena kita turut merasakan sakit dan berduka atas penderitaan mereka,” ucap Vitry lirih.
Sebagai salah satu owner roti buatan muslim Solo yang mengedepankan kehalalan ini, bersama rombongan mulai mendapat tantangan. Saat sampai di perempatan jalan masuk arah Selo Boyolali, mereka dihadang aparat Polisi untuk membatalkan niatnya mengikuti aksi Rohingya.
“Ini mau masok makanan ya, jangan jadi pemasok ya,” bentak aparat yang berlagak jagoan menghadang.
Akhirnya rombongan bu Vitry putar balik arah mencari jalur alternatif ke Kopeng. Sampai di minimarket daerah Kopeng untuk membeli snak, Vitry melihat mobil lelayu. Salah satu rekannya muncul ide untuk menulis lelayu (takziah) di kertas dan ditempel di mobil mereka.
Perjalanan berlanjut sampai di ruko Prayudan, Magelang. Barisan aparat bersenjata lengkap bersiap menghadang melakukan pemeriksaan. Qodarullah, karana pertolongan Allah mobil rombongan Bu Vitry lolos dari penggeledahan.
“Lelayu pak, Alhamdulillah kita lolos,” ujarnya senang dan bersyukur kepada Allah.
Sampai di lokasi, rombongan bu Vitry mengalami screening terakhir oleh aparat. Hatinya senang manakala ikut dikawal Kokam Jateng berjalan 1 kilometer bersama bayinya, dia semangat segera membagikan roti bawaannya untuk Mujahid pembela Rohingya di komplek Pemkab Magelang. [SY]