RAMALLAH, (Panjimas.com) – Pasukan zionis Israel baru-baru ini menahan seorang pejabat perempuan yang merupakan anggota Parlemen Palestina di Tepi Barat, Ahad (02/07).
Khalida Jarrar, seorang anggota Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), ditahan di rumahnya di kota Ramallah, demikian menurut putri Jarrar.
“Sedikitnya 10 tentara Israel menggerebek rumahnya saat fajar, kemudian menahan Ibu saya dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui,” kata putrinya Yafa, seperti dilansir dari Anadolu.
Tentara Israel mengatakan bahwa Jarrar ditahan karena dicurigai terlibat dalam kegiatan teroris dan memicu gangguan publik.
“Penangkapannya tidak ada hubungannya dengan keanggotaannya di Dewan Legislatif Palestina,” demikian dalih militer Israel dalam sebuah pernyataan.
PFLP (Front Populer untuk Pembebasan Palestina), pada bagiannya, mengatakan bahwa penahanan Khalida Jarrar “mencerminkan kebingungan otoritas pendudukan Israel”.
“Penangkapan tersebut menyusul sebuah kampanye hasutan yang diluncurkan oleh pemerintah Israel terhadap PFLP dan faksi-faksi perlawanan Palestina,” tulis PFLP dalam sebuah pernyataan.
Jarrar dibebaskan oleh Israel pada pertengahan 2016 setelah menghabiskan 15 bulan di penjara dengan tuduhan melakukan sejumlah “pelanggaran keamanan”, termasuk keanggotaan dalam PFLP yang dilarang, PFLP oleh Israel dianggap sebagai organisasi “teroris”.
Menurut perhitungan Otoritas Palestina, Israel saat ini menahan lebih dari 6.500 warga Palestina – termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak – di 24 pusat penahanan di seluruh negeri.[IZ]