NGAWI, (Panjimas.com) – Indonesia dikenal sebagai negara berpopulasi muslim tertinggi di dunia. Namun, hal itu tidak membuat sebagian warganya berusaha menjaga dengan menunjukkan toleransi yang tinggi.
Hal itu terlihat saat seorang siswi SMPIT Magetan, Auliya yang dipaksa untuk melepas jilbabnya saat mengikuti kejuaraan Karate. Padahal dirinya telah mempersiapkan diri untuk dapat mengikuti kejuaraan tersebut dengan berlatih sungguh-sungguh setiap hari.
Di bawah ini adalah kisah bagaimana Auliya lebih rela kehilangan pertandingan daripada harus melepas jilbabnya.
Tanggal 23 Desember 2016 menjadi hari yg sangat ditunggu-tunggu oleh seorang santriwati dari Smpit Harapan Umat Ngawi. Hari itu adalah hari kejuaraan Karate se-Jatim yang diselenggarakan di GOR Magetan. Auliya nama santriwati itu. Siang malam ia berlatih sekuat tenaga. Berangkat latihan pagi pagi sekali, lalu pulang menjelang dzuhur. Istirahat sejenak lalu pergi latihan lagi, dan baru kembali pulang jam setengah sembilan malam. Setiap hari. Dia berharap, tanggal 23 kemarin bisa menjadi sejarah yang akan mengukir namanya dalam jajaran juara Karate.
Namun saat hari itu tiba, saat ia sudah siap bertanding dengan seragam karate gagahnya, seorang juri menyuruhnya melepas JILBAB nya. Ia tak dibolehkan mengikuti pertandingan dengan jilbabnya. Tersentaklah ia. Bergejolak pertandingan yang sangat hebat dalam hatinya. Bertanding mengejar mimpi atau mempertahankan JILBAB nya, izzah ke-Islaman nya…
Latihan gigihnya selama ini… Impiannya… Akankah menguap begitu saja…
Peserta yang lain, yang sebelumnya berjilbab, mulai melepas JILBAB nya satu persatu… Tapi anak itu….
Perlahan, dengan air mata menggenang di pelupuk, ia melangkah meninggalkan arena pertandingan. Ia telah memenangkan pertandingannya, pertandingan mempertahankan izzatul Islam….
Aku yang merekam semua itu dengan mata kepalaku, hampir tak percaya. Sebelumnya aku hanya mendengar seperti ini dari berita. Tp kali ini, hadir dengan nyata di depan mata. Ini negeri mayoritas Muslim! Ada apa dengan JILBAB?
Kawan2… Yang beramanah menjadi Pendidik… Mari tanamkan IZZAH ISLAM sedalam dalamnya dalam hati anak2 kita. Hingga esok lagi, tak ada lagi seorang muslim yang menjual IZZAH nya demi sekeping medali….