NEW YORK, (Panjimas.com) – Baru-baru ini di kota New York, Amerika Serikat terjadi insiden serangan kebencian terhadap Muslim, ditengah meningkatnya ketegangan pasca terpilihnya Donald Trump.
Kali ini seorang polisi Muslim dan anaknya yang berusia 16 tahun menjadi target serangan kebencian selama akhir pekan lalu, demikian menurut sumber NYPD (New York Police Department), hari Ahad (04/12), mengutip laporan Anadolu.
Petugas Polisi NYPD, bernama Aml Elsokary, yang berasal dari kota New York, sedang menurunkan anaknya di jalanan Brooklyn ketika Ia tidak bertugas. Setelah memarkir mobilnya, Elsokary menemukan anaknya itu diserang oleh seorang pria kulit putih berusia 30-an.
“ISIS (dengan sumpah serapah), saya akan memotong tenggorokan Anda, kembali ke negara Anda!” teriaknya pada Aml Elsokary dan anaknya.
NYPD sedang mencari tersangka tersebut dan mengkategorikan insiden serangan itu sebagai “kejahatan bias”.
Elsokary, merupakan salah satu petugas polisi NYPD yang memakai jilbab, Ia telah bertugas di Kepolisian New York selama hampir 15 tahun lamanya.
Elsokary bergabung dengan Kepolisian New York, tak lama setelah serangan 9/11 untuk menunjukkan orang bahwa tindakan yang mengerikan itu bertentangan dengan ajaran Islam”, kata Walikota New York Bill de Blasio pada saat kegiatan Ifthar buka puasa bersama selama Ramadhan tahun 1435 H atau tahunu 2014.
Walikota De Blasio juga menyebut [Aml Elsokary] Ibu lima anak itu sebagai “Pahlawan” dan menganugerahinya medali karena Elsokary berjasa besar ketika Ia bergegas masuk ke dalam gedung yang terbakar dengan suaminya, untuk menyelamatkan seorang pria tua dan seorang bayi perempuan pada bulan April tahun 2014. [IZ]