ISTANBUL, (Panjimas.com) – Adara Relief International (Adara) kembali berpartisipasi dalam pembelaan Al-Quds dan Palestina. Kali ini, Adara mengikuti Forum Muslimah Internasional yang diselenggarakan Aliansi Muslimah Internasional yang diketuai Dr Amal Khalifah dari Mesir. “Di forum ini, Adara juga mengajak beberapa tokoh wanita yang mewakili lembaganya masing-masing,” kata Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani di Hotel Kaya Ramada, Istanbul, Turki, Ahad (9/10).
Nurjanah mengatakan, forum Muslimah ini merupakan bagian dari rangkaian Forum Internasional Aktivis Islam ke-8 yang diadakan Aliansi Internasional Pembelaan Al-Quds dan Palestina. Kegiatan ini bekerja sama dengan TAIM (Turk-Arap Iliskileri Mekezi), yang diadakan selama tiga hari di Istanbul, Turki. Acara yang resmi digelar sejak Jumat (7/10) pagi ini dibuka oleh Ketua Aliansi Muslimah Internasional sekaligus pakar Palestina, Dr Amal Khalifah.
“Tema kali ini, Al-Aqsha fi Khathar atau Masjid Al-Aqsha dalam Bahaya, dan kita sebagai kaum perempuan memiliki peran dalam menjaganya,” jelas Nurjanah. Seperti dilansir republika.
Menurut Nurjanah, pesan dalam sambutan Dr Amal Khalifah memberikan inspirasi kepada yang hadir. Mulai dari dengan kehadiran Adara dan delegasi lain sebagai penggugur kewajiban atau fardhu kifayah kaum muslimin dalam membebaskan Palestina dan Masjid Al-Aqsha.
“Bahkan bagi kami yang hadir adalah fardhu ‘ain. Keikhlasan niat demi kejayaan Islam juga menjadi pengingat peserta yang hadir dalam forum ini, karena kejayaan Islam tidak akan tercapai jika tidak memiliki iman yang baik dan dikuasai hawa nafsu,” terang Nurjanah melengkapi pesan Dr. Amal Khalifah.
Nurjanah yang merupakan delegasi tokoh muslimah Indonesia ini menyampaikan pesannya di atas podium. Dalam orasinya Nurjanah, wanita asli Jakarta ini menyampaikan, program Adara dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan Masjid Al-Aqsha. Dirinya mengatakan, setidaknya ada tiga agenda besar dalam tahun ini.
“Pertama kerja sama Adara dengan beberapa ormas muslimah di Indonesia, salah satunya PP Salimah yang memiliki perwakilan tersebar di 34 propinsi di Indonesi. Hal ini, merupakan langkah strategis untuk Nasrul fikroh tentang urgensi membantu perjuangan sauadara-saudara kita di Palestina,” ungkap Nurjanah.
Kedua, Adara bekerja sama dengan Forum Silaturahim Majelis Taklim (FORSITMA), dengan menyelenggarakan lomba ceramah pendek atau kuliah tujuh menit (kultum) tentang Palestina yang diikuti oleh para ustazah di tiap majelis taklim. FORSITMA ini tergabung di dalamnya sekitar 3.000 Majelis Taklim yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
Ketiga, masih menurut wanita yang telah dua kali ke Jalur Gaza ini menyampaikan, baru-baru ini Adara telah menyalurkan hewan kurban untuk pengungsi Palestina serta untuk Suriah. “Alhamdulillah telah kami salurkan pada bulan September 2016, bersama dengan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina,” ujar Nurjanah.
Dalam kesempatan itu, Nurjanah juga berpesan, mudah-mudahan keberkahan Al-Aqsha sampai kepada kita yang menjaga dan memperjuangkannya. “Bukan hanya saudara2 kita di palestina yang wajib menjaganya, bahkan Kita semua ummat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia didalamnya,” tegasnya.
Acara ini diikuti para aktivis Islam dari 28 negara dengan jumlah peserta tidak kurang dari 420 orang. Keharuan menyeruak di tengah-tengah peserta terutama saat panitia menampilkan foto-foto serta video tentang Palestina. Dan di tutup dengan drama yang dipersembahkan oleh anak-anak para pengungsi Palestina di Turki.
Diketahui, Adara merupakan lembaga yang fokus terhadap permasalahan wanita dan anak anak Palestina serta dunia Islam lainnya. [RN]