YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Melalui Muktamar Nasyiatul Aisyiah XIII di Yogyakarta 26-28 Agustus, Dyah Puspitarini terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah periode 2016-2020.
Dyah Puspitarini yang sebelumnya menjabat sebagai sektretaris Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah dipilih oleh 9 tim formatur yang seluruhnya merupakan bakal calon pilihan peserta muktamirin melalui mekanisme E-Voting.
“Saya upayakan Nasyiatul Aisyiyah ke depan tidak hanya berperan dalam lingkup internal saja tetapi juga eksternal dengan memberikan warna pada perempuan muda seluruh Indonesia,” kata Dyah Puspitasari seusai penutupan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahad (28/8). Demikian dilansir antaranews.
Dyah yang sehari-hari berprofesi sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 2 Depok, Sleman itu juga berkomitmen melalui organisasi yang ia pimpin memberdayakan perempuan muda usia produktif berperan kongkrit dalam keluarga, masyarakat, serta berbagai ranah profesi yang digeluti.
Ia mencontohkan dalam salah satu program unggulan Pelayanan Kesehatan Remaja Milik Nasyiatul Aisyiyah (Pashmina), misalnya, diharapkan bukan hanya berfokus pada ranah kajian, melainkan dapat direalisasikan dalam gerakan kongkrit yang dapat diterima masyarakat.
“Saya berharap dengan konsep berkemajuan dan kemandirian bangsa (sesuai tema muktamar) dapat membentuk perempuan muda yang mampu mengisi seluruh aspek kehidupan bangsa,” kata dia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Nurjannah Djohantini berharap kepengurusan baru Nasyiatul Aisiyah konsisten merumuskan program-program yang berfokus menyasar kaum remaja.
“Kami berharap kalangan remaja tetap menjadi area dakwah utama Nasyiatul Aisyiyah,” kata Nurjannah.
Selain menghasilkan struktur kepengurusan baru, Perhelatan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah yang diikuti 1.000 peserta dari 34 provinsi itu juga mengupas sejumlah isu spesifik, seperti gerakan advokasi perempuan dan anak untuk pencapaian Sustainability Development Goals, peran kebangsaan perempuan muda, keberdayaan ekonomi perempuan, serta inovasi gerakan perempuan. [RN]