BANTUL, (Panjimas.com) – Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muda Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi wadah yang strategis dalam memajukan dunia perempuan, khususnya yang dikategorikan usia muda.
“Kemajuan atau berkemajuan merupakan spirit dan gerak nafas Persyarikatan Muhammadiyah, diharapkan Muktamar NA ke-13 ini dapat menjadi momentum refleksi pembaharuan Muhammadiyah,” ujar Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah Jumat (26/8) dalam Membuka Acara Muktamar NA ke-13 di Sportorium UMY. Demikian dilansir dari laman muhammadiyah.
Salah satu cara Muhammadiyah dalam hal gerakan berkemajuan yaitu penerapan pendidikan modern. “Gerakan mencerdaskan bangsa yang diusung Muhammadiyah salah satunya yaitu melalui konsep pendidikan modern,” kata Haedar.
Kembali dilanjutkan Haedar, Muhammadiyah bukan berteori dalam menjalankan konsep pendidikan modern, melainkan mempraktekan konsep tersebut secara nyata.
“Banyak mozaik sejarah yang menjadi pembaharuan Muhammadiyah yang perlu diserap kader-kader Muhammadiyah, khususnya bagi kader NA dalam mempraktekan spirit berkemajuan,” tutur Haedar.
Haedar mengatakan bahwa Muhammadiyah hadir untuk menjawab persoalan di masyarakat, yang mana saat ini cukup banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu permasalahan sosial baru, pernikahan dini yang semakin meningkat, dan juga penggunaan narkoba.
“Saat ini kita tengah dihadapi perubahan perilaku baru, yang salah satunya yaitu disebabkan oleh perkembangan era digital,” ujar Haedar.
Seiring perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, diharapkan NA akan kembali hadir bangkit untuk memperkuat basis organisasi. “Menjawab permasalahan tersebut NA harus mampu mengambil peran. NA perlu memecahkan permasalahan realitas kehidupan di masyarakat, yaitu melalui dakwah NA,” tutur Haedar.
Di akhir Haedar berharap Muktamar NA ke-13 dapat menghasilkan pemimpin baru yang berintegritas kuat, cakap, berkemajuan, dan membawa kemajuan NA untuk empat tahun ke depan secara luas.
“Diharapkan akan lahir keputusan dan program yang baik dalam rangka ikhtiar untuk menyumbangkan kontribusi NA untuk mewujudkan kemajuan dan kemandirian bangsa,” tutup Haedar.
Muktamar NA ke 13 kali ini diikuti oleh 1000 peserta dari 34 perwakilan provinsi Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah dan keseluruhan Pimpinan Wilayah dari 24 Provinsi se Indonesia. [RN]