JENEWA, (Panjimas.com) – Mengenakan burka di tempat umum telah dilarang di daerah kanton Ticino yang berbahasa Italia, di wilayah Swiss selatan, dilansir oleh Anadolu.
Hukum pelarangan burqa di ranah publik, telah mulai berlaku pada hari Jumat (01/07/2016). Dengan adanya aturan hukum itu, maka setiap Muslimah yang berada di Swiss dilarang mengenakan burqa di toko-toko, restoran, ataupun gedung-gedung publik, apabila tetap bersikukuh maka Muslimah Swiss akan dikenakan denda hingga 10.000 franc Swiss (sekitar $ 10.280 dollar atau 135 juta rupiah).
Menurut laporan media Swiss, seorang wanita Swiss yang telah menjadi mualaf telah memprotes keras larangan Burqa di kota Locarno dan mualaf Swiss itu telah didenda sebanyak 230 franc Swiss ($ 236 atau sekitar 3 juta rupiah).
Parlemen wilayah itu telah menyetujui referendum pada tahun 2013, akan tetapi hingga saat ini referendum itu tidak diberlakukan .
Undang-Undang pelarangan burqa ini datang setelah adanya aturan hukum yang serupa di Perancis, Belanda, dan Belgia.
Untuk diketahui, di Swiss saat ini terdapat sekitar 420.000 Muslim yang mencakup sekitar 5 persen dari total penduduk Swiss, yakni 8,34 juta jiwa.
Kota Ticino di wilayah selatan Swiss, berbatasan langsung dengan Italia. Di kota ini terdapat 350.000 penduduk, atau sekitar 4,2 persen dari total populasi Swiss.
Pada bulan November 2015, Parlemen di Ticino mengeluarkan undang-undang yang melarang pemakaian niqab dan burqa, pakaian tradisional yang biasa dikenakan oleh para muslimah di banyak negara Muslim – sebuah pakaian seperti jubah yang menutupi seluruh tubuh.
Denda atas palanggaran aturan ini berkisar dari 100 franc sampai 10.000 franc ($ 104- $ 10,369).
Sayangnya aturan ini diskrimantif terhadap umat Muslim, Hukum ini hanya berlaku untuk muslimah yang mengenakan cadar dan tidak untuk jenis penutup wajah lainnya, seperti yang dikenakan oleh para hooligan atau demonstran.
Tiap tahunnya terdapat ratusan muslimah dari Arab Saudi yang mengunjungi kota Ticino dan mereka biasanya mengenakan niqab.
Wisatawan dari dunia Arab tiap tahunnya memesan 40.000 pemesanan kamar hotel dan biasanya mengunjungi pada saat] musim panas.
Hukum Ticinosecara eksplisit tidak mengecualikan wisatawan. [IZ]