(Panjimas.com) – Hai, Sobat, pernahkah kamu denger istilah “April Mop”? Dan taukah kamu apakah itu?
April Mop adalah sebuah tradisi lama yang oleh sebagian orang, utamanya di Barat, masih dilestarikan hingga kini. Tradisi itu dilakuin tiap 1 April. Wujudnya, orang boleh tipu-tipu, boleh bohong sama orang lain. Aneh, bukan? Memang. Nipu orang dijadikan tradisi. Akal sehat siapa yang nggak bilang kalo itu aneh? Selain aneh, jahat juga, kan? Nah, sekarang kenapa tradisi aneh nan jahat ini bisa muncul, tentu ada sejarahnya. Mau tau? Ayo simak ulasannya…
Ternyata, Sob, tradisi aneh April Mob ini dilatarbelakangi oleh konflik sara kelas berat. Sebuah kekejaman yg sangat nggak beradab, nggak manusiawi sama sekali. Dan semakin anehnya lagi, aksi kekejaman itu bermotif agama!
Singkatnya, April Mop adalah peringatan hari pembantaian ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib.
Rincinya, April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak Spanyol dibebasin oleh mujahidin pada abad ke-8 M, dan berada di bawah kekuasaan pemerintahan Islam, ia berangsur-angsur jadi makmur dan maju. Kekuasaan Islam di sana jadi penerang dan pengayom.
Sikap para penguasanya sangat baik, nampak akhlaq Islamnya. Dan cakepnya akhlaq itu bikin banyak penduduk Spanyol masuk Islam atas kesadaran pribadi. Mereka nggak sekadar ngaku Islam aja, tapi beneran bersungguh-sungguh nerapin gaya hidup Islami. Mereka nggak cuman baca Al-Qur’an, tapi juga berperilaku Qur’ani. Mereka ninggalin musik-musik yang bikin lalai, bir, pergaulan bebas, dan macam-macam bentuk kemaksiatan.
Ketenteraman kayak gitu berlangsung lama banget, turun temurun sampe hampir enam abad lamanya.
Tapi, Sobat, selama itu juga, kaum salibis di sekeliling Spanyol terus-terusan mikir dan berusaha untuk bikin Islam binasa. Namun atas izin Allah, usaha kayak gitu selalu dan selalu gagal. Tapi… kemudian mereka nemu cara jitu, yaitu ngelemahin iman maupun fisik umat Islam. Dan caranya adalah dengan bikin rusak pemikiran dan budaya baik mereka.
Di antara aksi para salibis adalah, diam-diam mereka masukin alkohol dan rokok ke wilayah Spanyol, dan bikin barang itu bisa didapat secara gratis oleh masyarakat. Musik juga dijejalin ke kaum mudanya biar lebih suka nyanyi sama nari ketimbang baca Qur’an. Dan ngerinya, mereka juga ngirim ulama-ulama palsu untuk bikin permusuhan antar umat Islam.
Sadis, nggak beradab, dan nggak tau diri banget, kan? Orang Islam yang menebar kebaikan, ketenteraman, kok mau dibinasakan. Jahat banget kaum salibis ini. Dan ternyata kemudian, upaya itu lambat laun ada hasilnya. Spanyol pun jatuh dan dikuasai oleh mereka. Astaghfirullah…
Serangan pasukan salib bener-bener dilakuin dengan kejam, kayak nggak kenal peri kemanusiaan. Nggak cuman pasukan Islam yang dibantai, penduduk sipilnya juga. Wanita, anak-anak, manula, semua dipukul rata. Astaghfirullah…
Satu-per satu daerah di Spanyol pun jatuh, dan Granada jadi daerah terakhir yang takluk. Penduduk Islam di Spanyol (dinamain juga orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah guna selamatin diri. Tentara-tentara salib terus aja ngejar mereka. Saat jalan-jalan udah sepi dan tinggal nyisain ribuan mayat bergelimpangan bermandi genangan darah, tentara salib tau kalo masih banyak muslim Granada yang sembunyi di rumah-rumah. Maka dengan lantang tentara salib teriak ngasih pengumuman. Dibilangnya kalo muslim Granada yang masih di dalam bisa keluar rumah dengan aman dan dibolehin berlayar keluar Spanyol dengan bawa harta benda mereka.
Tapi muslim Granada nggak percaya gitu aja, mereka masih ragu bener enggaknya. Tapi lalu beberapa wakil dari muslim dibolehin lihat sendiri kapal-kapal penumpang yang udah disiapin di pelabuhan. Nah, setelah bener-bener lihat ada kapal yang udah disediain, mereka pun segera bersiap untuk keluar rumah dan tinggalin Granada, dan berlayar keluar dari Spanyol.
Esoknya, ribuan muslim Granada keluar dari rumah-rumah dengan bawa serta harta benda miliknya. Mereka berjalan beriringan ke arah pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tetep nggak percaya ke pasukan salib, pilih bertahan dan terus sembunyi di rumah-rumah mereka.
Setelah ribuan muslim Granada ngumpul di pelabuhan, dengan segera tentara salib menuju rumah-rumah yang udah ditinggal penghuninya tadi, dan membakarnya. Lidah api pun nampak ngejilat-jilat angkasa. Dan nggak cuman rumah, tapi tentu muslim Granada yang masih bertahan di dalamnya ikut kebakar.
Saat itu ribuan muslim yang lagi ngumpul di pelabuhan hanya bisa terpana ketika ternyata, kapal-kapal yang dibilangnya mau buat ngangkut mereka keluar dari Spanyol, dibakar juga! Kejamnya…
Kapal-kapal pun karam dengan segera, dan mereka nggak bisa berbuat banyak karena sama sekali nggak pegang senjata. Mereka pun kebanyakan perempuan dengan anak-anak kecilnya.
Tentara salib telah kepung mereka dengan pedang terhunus. Dengan satu teriakan pemimpinnya, tentara salib yang jumlahnya juga ribuan segera aja lakuin pembantaian umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan.
Jerit tangis dan takbir menggema membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam tak berperi kemanusiaan. Darah, di mana-mana nampak genangan darah. Laut biru pun berubah merah kehitaman.
Tragedi ini terjadi pada 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen sebagai April Mop (The April’s Fool Day).
Sobatku, apa kamu mau ikut ber-April Mob?! [IB]