By: YULIANNA PS
(Penulis buku ‘Aku ingin berhijab’)
Ketika suatu aturan atau hukum itu diwajibkan untuk manusia, Allah Maha Tahu bahwa itu terbaik buat hamba-Nya. Begitu juga hukum menutup aurat untuk para muslimah. Itu bertujuan baik untuk para wanita, di dalamnya terkandung pesan mendalam, sang pemakai adalah wanita istimewa dengan identitas berbeda dari kebanyakan wanita penghuni bumi.
Ada unsur-unsur yang harus diperhatikan para muslimah untuk berhijab. Mempelajari dahulu anjuran berbusana, agar ketika ingin membeli busana muslimah tidak salah pilih membeli busana yang berlabel syar’i tapi justru mendatangkan fitnah. Beredarnya banyak model busana muslimah tidak menjamin busana itu sesuai ketentuan kriteria syar’i.
Sudah sangat sering di tempat umum, penulis menjumpai wanita berjilbab cukup lebar, pakaian cukup longgar, tapi karena berbahan melar, lentur, jadi ketika membungkuk atau terterpa angin, pakaiannya benar-benar membentuk badan. Tidak cukup hanya itu, bahkan apa yang dikenakan dalam tubuhnya, jelas lekuknya terlihat. Padahal menutup aurat itu untuk menyempurnakan cara berpakaian, harus menghindari hal-hal yang mendatangkan fitnah.
Menyederhanakan bentuk hijab juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Berhijab sesuai ciri khas muslimah yang sesungguhnya, dalam artian, muslimah yang tenang, sederhana, bersahaja, namun tetap menjaga wibawa dengan akhlak mulia. Hijab yang ramai, banyak hiasan, tumpuk-tumpuk, menjadikan sang pemakai terkesan kurang percaya diri, sehingga harus membentuk fashion-fashion untuk menutupi ketidakpercayaan dirinya.
Ada banyak rujukan buku yang membahas mengenai kriteria busana syar’i, muslimah bisa mempelajarinya dari buku-buku, kajian, atau media lain yang valid. Yang pasti, berhijab itu cukup sederhana saja, tidak membutuhkan tutorial-tutorial untuk mempercantiknya, karena sesungguhnya hati muslimah itu sudah sangat cantik dengan kebaikan dan sifat shalihahnya.
…Unsur syar’i akan hilang jika baju yang dipakai itu membentuk lekuk-lekuk tubuh…
Sempurnakan hijabmu wahai Ukhty Muslimah. Perhatikan bahan pakaian yang engkau kenakan. Jangan berbusana dengan bahan-bahan yang justru menjadikan fitnah hijab yang engkau kenakan. Unsur syar’i akan hilang jika baju yang dipakai itu membentuk lekuk-lekuk tubuh. Jika pakaian yang dikenakan itu tipis, harus memakai pakaian rangkap atau lapisan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum pernah aku lihat : suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian” (HR. Muslim)
Jadi pakaian longgar saja belum cukup, harus diperhatikan juga jenis bahannya, lebih baik jika bukan bahan melar yang rentan membentuk badan. Selain itu juga harus pakaian yang tidak berwarna-warni dan hindari pemakaian parfum.[]