OTTAWA (Panjimas.com) – City for All Women Initiative (CAWI), Sebuah Kelompok Muslimah di Ottawa, Kanada yang fokus bergerak meng-inisiasi para wanita Kanada, baru-baru ini dilaporkan telah mengundang wanita-wanita Muslim untuk memakai jilbab dalam rangka menyambut “Ottawa Hijab Day,” (Hari Berjilbab di Ottawa) demikian menurut laporan Metro News Canada.
City for All Women Initiative (CAWI) telah mem-posting rincian tentang kegiatan “Ottawa Hijab Day” pada halaman resmi Facebook-nya pada hari Jumat (22/1/2016).
“Ottawa Hijab Day” sendiri direncakan pada 25 Februari 2016, dimana para wanita dianjurkan untuk mengenakan hiasan kepala tradisional (semacam hijab) untuk menunjukkan dukungan dan rasa hormatnya kepada umat Islam.
Undangan kelompok Muslimah Ottawa ini untuk mengenakan jilbab dalam rangka solidaritas dengan para perempuan Muslim telah memicu respon puluhan komentar anti-Islam dan xenophobia di media sosial.
Pada hari Senin (25/1/2016), lebih dari 40 netizen telah mengomentari acara “Ottawa Hijab Day” dan sangat mengejek ide atau postingan CAWI itu dengan beberapa catatan komentar anti-Islamnya.
Merespon komentar anti-Islam dan xenophobia yang dihembuskan puluhan netizen, City for All Women Initiative (CAWI) mengatakan bahwa komentar “kemarahan” dan “ofensif” yang mereka lakukan justru akan membawa mereka jatuh dan kalah. “Kami percaya bahwa perempuan harus memiliki hak untuk memilih apa yang mereka kenakan,” kata Tong Zhao-Ansari, Koordinator kelompok Muslimah ini, lebih lanjut Tong Zhao juga menambahkan bahwa orang memiliki hak atas pendapat mereka tapi ada “garis dasar” Terkait itu.
Hari Berhijab se-Dunia, yang telah dimulai sejak 1 Februari tahun 2013, dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan toleransi beragama dengan mendorong perempuan untuk mengenakan penutup kepala (Hijab) selama 1hari.
Alia Hogben, Direktur Eksekutif Dewan Wanita Muslim Kanada, Canadian Council of Muslim Women (CCMW) mengatakan bahwa hampir setengah dari perempuan Muslim masih belum menutupi aurat rambut mereka, sehingga mengenakan hiasan kepala belumlah merupakan tindakan yang memerlukan solidaritas.
“Ada begitu banyak cara lainnya,” katanya. “Senyum kepada Muslim lainnya yang berjalan di sekitar anda. Bersikap baik. Jika Anda memiliki tetangga, undanglah mereka ke rumah Anda. ” ini juga merupakan contoh aksi solidaritas lainnya di kehidupan sehari-hari setiap Muslim Kanada. [IZ]