BOYOLALI, (Panjimas.com) – Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II HTI Kab. Boyolali pada Jumat, (6/11/2015) bertempat di Sambel Layah Sunggingan Boyolali mengadakan Sarasehan Tokoh Muslimah Kab. Boyolali. Acara yang dimulai pada pukul 13.30 WIB ini mengangkat tema “Awas LGBT Mengancam Generasi”, merupakan penyikapan terhadap munculnya kasus tasyakuran mirip pernikahan pasangan sesama jenis yang terjadi di Desa Cluntang Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali beberapa waktu lalu.
Meskipun kasus tersebut sudah ditangani pihak berwajib dengan memisahkan kedua lelaki tersebut dan harus menjalani wajib lapor satu minggu sekali, akan tetapi ancaman bahaya LGBT tetap harus diwaspadai. LGBT adalah sebuah gerakan kebebasan orientasi seksual yang berupaya mendapatkan ruang dan pengakuan di tengah masyarakat. Gerakan ini harus dihadang dengan memahami apa dan siapa LGBT, bagaimana pergerakan mereka serta solusi yang diberikan oleh islam untuk penanganan LGBT dari tingkat individu sampai peran negara.
Sarasehan Tokoh Muslimah Kab. Boyolali dipandu oleh Ustadzah Ernaningsih, dengan menghadirkan dua pemateri yakni Ustadzah Hartanti, S.Psi dan Ustadzah Hevi Kurniasih, S. Hut.
Ustadzah Hartanti, S.Psi memaparkan terkait apa itu LGBT dan perkembangannya di Indonesia, selain itu diungkapkan juga terkait penyebab kemunculan LGBT ini. sementara Ustadzah Hevi Kurniasih, S.Hut yang juga merupakan Ketua MHTI DPD II HTI Boyolali mengungkapkan terkait cara islam mengatasi bahaya LGBT. Dipaparkan bagaimana islam mengatur urusan gharizah nau’ untuk memenuhi dorongan seksual dan kasih sayang, hingga bagaimana seharusnya negara mensolusi merebaknya LGBT dengan aturan islam.
Tokoh Muslimah Kab. Boyolali yang hadir sepakat dengan bahaya LGBT dan ingin bersama melakukan pencegahan berkembangnya LGBT di tengah masyarakat Boyolali.