(panjimas.com) – “Kurang kerjaan! mau pake pakean aja nunggu perintah dari tuhan!” Kalimat yang begini mungkin pernah kita denger dari para haters alias orang- orang yang benci dan risih kalo lihat cewek pake jilbab alias baju muslim terusan panjang.
Padahal girls, sebagai manusia pastinya semua pengen bebas tralala. Termasuk para cewek. Asli! ngapain sih repot repot kudu pake jilbab gituh. Panas tau! gerah, dan nggak ngeksplor sama sekali tubuh pemakenya. Alhasil, cewek juga nggak bisa pamer badan kalo udah pake jilbab mah. Dan kalo mau tau sodara sodara, itulah aslinya pemikiran cewek sebagai manusia.
Tapi cewek itu beda-beda. Ada yang cuman hidup sebagai manusia, yang suka-suka dia, pake aturan juga aturan dia, nah idup idup dia juga kan. Tapi disisi lain, ada cewek yang hidupnya nggak cuman sebagai manusia. Melainkan “Manusia yang taat pada penciptanya”. Mereka melihat kecantikan nggak cuman sebatas seksi dan cantik. Tapi kecantikan bagi mereka adalah ketundukan kepada Tuhannya.
Jangan salah girls, justru yang begitu mah susah. Kebukti banyak yang nggak mau bahkan menghindar buat jadi manusia jenis itu. Tapi, justru mereka yang minoritas itulah yang istimewa. Karena mereka nggak pake ego sendiri, nggak sok sok an hebat dengan aturan mereka sendiri, dan malah tunduk pada penciptanya.
Mereka hati- hati banget dalam melangkah di hidupnya. Karena semua adalah tentang ridho nggak nya tuhan pada diri mereka. Mereka begitu taat, bahkan dalam hal yang menurut orang sepele, yaitu dalam hal berpakaian. Sebage akibatnya, hidup mereka terarah, adem, dame, karena secara gitu emang Allah yang create kebahagiaan kan? dan Allah bakal kasih banyak banyak kebahagiaan, buat mereka yang taat. Nggak cuman itu, mereka juga dijauhkan dari kesedihan, ketakutan, kekhawatiran dalam hidup mereka.
” ..maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-KU, niscaya TIDAK ADA KETAKUTAN ATAS mereka, dan TIDAK PULA mereka BERDUKA CITA”. (Al Baqarah :38).
Girls, jilbab nggak sekedar lembaran kain yang nutupin tubuh para cewek kaya’ kita. Tapi itu adalah perwujudan rasa malu yang kuat yang masih ada dalam diri cewek tersebut. Dan karena itu, kita akan terlihat lebih berharga. Kenapa? bisa kita jawab sendiri lah gimana jadinya kalo wanita udah kehilangan rasa malu?
Jilbab nggak sekedar pakaian lebar yang merusak seni bentuk tubuh para cewek. Justru itu adalah peng-istimewa mereka. Karena nggak semua mata bisa melihat mereka dengan gratis tentunya. Dijalan, dilapangan, diluar pintu rumah mereka, mereka senantiasa terlindungi dari rasa yang sedang menikmati keindahan tubuh mereka. Mereka yang sexy bukan milik bersama. Bukan satu untuk semua. Mereka adalah milik satu orang, suaminya nanti. Dia yang berhak atas si cewek itu, setelah mengucap janji dihadapan Allah bahwa akan memulyakannya.
Jilbab bukan simbol sosial, atau kekayaan. Jilbab adalah perwakilan dari kesederhanaan, kerendahan hati dan ketakwaan pada Allah Subhanahu Wata’ala. Jadi mana mungkin bisa, kalo ada orang yang ngakunya mau beribadah dengan memakai jilbab tapi disisi lain dia sematkan kesombongan sebagai yang paling mewah dan paling cantik atas jilbabnya itu?
Jilbab bukan sarana ajang pamer ketakwaan. Dia adalah justru bentuk dari ketundukan. Karena itu nggak banget lah saat orang yang pake jilbab tampil sebagai “yang paling bersih dari dosa”. Saat hati tunduk, ucapan, dan tingkah laku juga akan merendah. Karena dia tau, dia cuman sekedar hamba. Hamba yang kudu taat sama tuhannya.
Jilbab adalah cerminan tentang pemakainya. Mereka yang taat pada perintah Allah, mereka yang tunduk tanpa sok sok an protes, mereka yang sederhana dan merendah dihadapan yang Maha kaya, mereka yang santun, yang terjaga dan menjaga kehormatan, dan mereka yang istimewa.
(NayMa)