(Panjimas.com) – Adakalanya kita sampai di titik yang “Gue nggak tahu harus gimana lagi”. Seperti juga saat ujian itu datang di diri teman- teman kita yang bilang kalo “Jiwa gue berada di tubuh yang salah”.
Dan inilah kasus yang sekarang lagi marak banget, yaitu tentang Transgender, atau biasa kita panggilnya banci. Banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan buat ganti kelamin, dan bahkan operasi tubuh menjadi yang seperti mereka idamkan.
Katanya mereka punya alasan kuat untuk apa yang mereka lakukan itu. Salah satunya adalah “gue ikuti kata hati, gue cowok tapi nggak bisa kalo suruh suka ama cewek” Susah memang buat kita memahami, karena kita nggak ngerasain apa yang mereka rasain, dan kita nggak pernah hidup dalam peran yang mereka lakuin.
Tapi…
Sebenarnya apapun masalah di dunia ini, satu hal yang pasti. Men, Allah itu nggak pernah salah, dan anti mendholimi hambanya. Tapi Allah hanya menguji hambanya buat tau seberapa tinggi kualitas iman mereka. Trus juga, Allah nggak akan ngasih ujian di luar kemampuan kita para hambanya.
Cuman masalahnya adalah kita nggak ngerti atau nggak mau ngerti tentang siapa Allah yang sebenarnya. Kenal mungkin iya, tapi nggak ngerti dengan baik. Karena itulah kita nggak dekat atau malah membatasi diri buat berdekatan. Dan kalo udah nggak dekat, yawdah pasti kita mendekatkan diri kita tuh sama yang lain, yang sayangnya nggak ngasih solusi yang lebih baik buat hidup kita dari pada yang Allah tawarkan.
Maka jadilah…
Kita dengan kemauan kita, dan kita dengan aturan kita, soal orang lain mau bilang apa bodo’ amat! Bukannya kita berusaha sekuaat tenaga berubah jadi cowok tulen, tapi kita malah nyelesaikan masalah kita di ruang operasi, dan milih jadi cewek abal-abal. Dan kita nge klaim itu sebagai “yang bisa buat kita bahagia”.
Tapi satu pertanyaan…
Apa iya kedepannya masalah lain nggak timbul atas keputusan yang kita ambil itu?. Pastinya bakal tambah runyam! Secara gitu, kita emang udah ngejauhin solusi dari masalah itu yaitu Allah. No matter kita bilangnya di mulut “Nggak, gue happy kok” tapi, hey bukankah jalan dame bersama Allah itu adalah sesuatu yang konstan, yang kalo kita nggak dijalan itu, yawdah tambah bingung dan galaulah kita.
Harusnya buat siapapun yang akan atau udah ngalamin kasus ini, punya rasa stok penasaran yang lebih, tentang ini,
“Maka ketika datang azab kami, kami jadikan negeri kaum luth itu yang diatas ke bawah (Kami balikkan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi- tubi, -yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tidaklah jauh dari orang- orang yang dzalim” (QS. Huud 82-83)
Sob, seperti kita tau, Allah itu maha penyayang dari siapapun yang pernah sayang kita. Tapi dari ayat diatas kita tau kalo Allah udah bener- bener marah. Itu artinya yang dilakuin sama kaum Luth, adalah dosa besaaaarr.
Apalagi Allah sampai menurunkan azab. Masak kalo mereka nggak salah, atau yang mereka lakukan adalah bentuk ketidakberdayaan mereka atas apa yang mereka alami, Allah sampe segitu marahnya. Mungkin nggak sih?.
Jadi sebenarnya menjadi gay dan lesbi itu keputusan, bukan karena ketidakberdayaan kita melawan kecenderungan yang ada di diri kita. Dan bukan Allah salah menempatkan diri kita di badan yang salah. Tapi kita salah dengan menindak lanjuti godaan setan yang bilang kita salah dapat jatah badan.
Karena itu, saat siapapun dari kita merasa ada sinyal- sinyal ke arah menjadi gay atau lesbi, buruan deh datang ke Allah yang nyiptain kita. Konsultasi sama Dia banget- banget. Dan jangan malah menjauhiNya. Seperti saat kamu tahu komputermu bermasalah, datangin tuh yang ngerakit, tanya apa bagian mana eror, trus minta tolong suruh dibenahin. Bukannya malah konsultasi ke tukang ledeng. Nggak nyambung baaang!!
Dan satu lagi sikap yang juga menyejukkan buat kita. Apa itu? Nerima dengan ikhlas.
Emang kadang klise dan gondok juga saat orang bilang ke kita “udah terima aja takdir lo!”. Kalo udah gitu, biasanya scara otomatis kita bakal bilang, “lo nggak ngalamin apa yang gue alamin”. Ya sih emang bener juga, tapi percayalah Allah selalu tau dan ngerasain apa yang kita alamin. Dan Allah nggak akan tinggal diam terus dengan apa yang kita alamin. Jangan lupa bos, Dia itu maha pengasih dari siapapun yang pernah sayang sama kita. Allah bakal nolong kita selama kita mau nurut dijalanNya.
Percaya deh, saat kita belajar menerima takdir Allah, kita juga belajar ngedidik diri buat bertahan. Kalau kita udah terbiasa bertahan, kita bakal lebih kuat dari sebelumnya.
Nggak perlu ganti tubuh, ganti body, ganti kelamin, ato apapun. Yang kita butuhkan hanya ganti mindset, ganti kualitas hati, dan ganti kedekatan kita dengan Allah dengan yang lebih sangat dekat sekali, karena “Ketahuilah, Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang” (Qs. Ar- Ra’d ayat 28). Dan bukannya hati yang tenang itu yang selama ini kita cari?
Ikhlas dengan takdir Allah, dan apa yang diberikan Allah ke kita, ternyata emang jadi solusi dari semua masalah kita. Trima kenyataan aja kalo fisik kamu cowok, jadi kalo kamu nggak suka cewek brarti ada yang salah. Dan ksalahan itu yang kudu diselesaikan. Emang susah, bangeeet. Dan kalo tetep nggak bisa kamu atasi, serahin aja sama Allah biar Dia yang atasin. Tugasmu hanya tetep stay di jalan Allah.
Sob, hidup emang kudu berjalan, dan masalah kudu ada solusi. Masak sepanjang hidupmu mau masalah yang sama. Ganti episode donk ah. Dan buat mengawali episode baru dan mengakhiri masalah lama, Allah adalah solusi pastinya. Pasti!.
(NayMa)