(Panjimas.com) – sepemahaman saya, yang Allah wajibkan atas kaum Muslim itu melaksanakan prosesnya | adapun hasilnya, lebih tergantung pada prosesnya
misalnya dalam tiap amal, ada 2 hal yang diperhatikan syariat | yaitu niat ikhlas karena Allah dan cara yang benar sesuai Nabi
karenanya Allah tidak mewajibkan kita untuk kaya, tidak pula mewajibkan miskin | tapi mewajibkan kita agar halal dalam mencari nafkah
Allah pun tidak mewajibkan menikah, juga tidak mewajibkan membujang | yang Allah wajibkan menjaga diri dari maksiat dalam prosesnya
karenanya penting sekali menjaga kemurnian proses ini, menjaga niat dan cara | karena tiada berguna hasil bila niat dan prosesnya salah
kaya sih iya, tapi dari menipu, dari riba | menikah sih, tapi diawali bertubi maksiat saat pacaran | apa yang kita cari sebenarnya?
nikmati saja prosesnya, disitu letak nikmatnya | bersabar dalam prosesnya, disitu adanya pahala. yang lebih parah lagi, sudahlah prosesnya salah, tak dapat hasil pula | ini betul-betul rugi dunia-akhirat, pacaran itu seringnya begitu
sudahlah hilang waktu, uang, korban perasaan dan kehormatan | nikahnya nggak, makan janji manis sama harapan palsu aja.. duh!
beda dengan yang niatnya ikhlas dan caranya benar | walau nggak dapat hasil, tetep ada pahala, karena niat dan cara udah betul
jangan sampe, udah salah niatnya, salah cara pula, hasil nggak ada | udah dinikmati, nyesek, nggak tanggung jawab pula #UdahPutusinAja. [Diambil dari akun Facebook (FB) pribadi Ustadz Felix Siauw, @UstadzFelixSiauw pada Kamis (25/9/2014) pagi]