(Panjimas.com) – Jilbab dan kerudung dilarang! Yaps itu bener- bener kejadian sekarang disalah satu wilayah negeri ini. Aneh nggak sih, padahal jilbab dan kerudung itu paket kumplit buat muslimah. Ibaratnya gini bos, loe bilang “ gue sekolah di situh”, yang berarti saat loe sadar ngakuin itu, lo pastinya terikat dunk dengan aturan di skul loe itu. Kalo nggak, bakal pasti kalo DO akan menyambut loe. Ya nggak?. Sama seperti saat kita ngaku kalo kita muslim. Artinya kita terikat dengan aturan dan kewajiban kita sebagai muslim. Apa sih aturan itu? Intinya Cuma ini, bos. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Beribadah kepada Allah , itu berarti juga satu paket taat sama aturan Allah. Dan, kalo Allah udah berfirman begini,
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan Jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Surat Al-ahzab ayat 59). Dan yang ini “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, …..” (An-Nuur ayat 31)
Yakin kita masih berani nawar atau protes? Yang bener aja loe!
Eniwei, jilbab dan kerudung bukan hanya soal lembaran kain sodara-sodara, dan dua barang itu nggak cuma sekedar buat nutupin aurat. Tapi jilbab dan kerudung adalah bentuk kepatuhan kita kepada tuhan kita, Allah Subhanahu Wata’ala. Dan kalo sampe kita nggak pake, nunda ato apapun bahasanya itu, singkat kata itu sama aja kita ngeremehin tuhan kita. Dan apalagi buat orang yang berani nentang atau bahkan nantang tuhannya, menurutmu apa dia masih pantas buat apapun, dimanapun dan siapapun juga?.
Tapi anehnya, kita disuruh bahkan dipaksa punya kualitas seperti itu … oh come on, yakin mau?
Dilarang make jilbab dan kerudung adalah sama seperti juga kita dilarang sholat? Kok bisa?. Yups, karena dua kegiatan itu wajib hukumnya buat para muslimah. Dan juga sob, bener lho berkerudung dan berjilbab itu gerah, bos. Namun, betapapun beratnya dan betapapun anehnya dalam pandangan manusia,tapi karena saking para cewek-cewek sholihah itu pengen patuh sama tuhannya, ya apapun bakal dilakuin.
Selain itu, kita tau kan sifat bawaan para cewek, mereka itu hobi banget dandan dan tampil cantik. Tapi, bahkan demi pengabdian pada tuhannya dan melindungi hak suaminya, mereka malah rela lho nutup kecantikan dan “perhiasan” mereka dengan jilbab dan kerudung. Harusnya mereka bangga dong ngelihat putrinya, saudaranya, atau temennya yang memilih jalan seperti itu. Bukannya malah ngelarang!.
Mereka bilang, “jangan bawa simbol keagamaan”, tapi kalo kita bilang sih itu cuman modus. Harusnya udah pada tau dong kalo Islam sendiri berprinsip “Lakum Dienukum Waliyadin” alias buat loe ya agama loe, buat gue ya agama gue. Bahkan kita sebagai muslim dilarang keras ngeganggu agama lain. So, kenapa kudu rempong dengan ngebuat aturan anti kerudung dan jilbab?
Tapi whatever it is, judulnya emang harap maklum, emang ada beberapa sih orang yang kena kasus seperti difirmankan Allah dalam surat al a’raf ayat 179, yang artinya,
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.
Hmm.. ya udah la ya, kalau Allah udah menghendaki seperti itu keadaan mereka, kita bisa apa. Yang kudu kita lakuin adalah tetep stay dijalan Allah, dan istiqomah selalu dengan jilbab dan kerudung kita, no matter what. Karena itu adalah simbol kehormatan dan kepatuhan kita. Setuju?
(Nayma)