Panjimas.com – Pertanyaan: Bila wanita sedang mengalami istihadhoh, bolehkah ia menjamak shalat dengan jamak taqdim?[0857 2861 xxxx]
Jawaban: Istihadhoh berarti darah yang keluar bukan karena haidh
Menurut Syari’at, istihadhoh berarti mengalirnya darah secara terus-menerus di luar waktu haidh karena sakit atau gangguan sejenis keringat mulut yang terdapat di bagian bawah rahim yang disebut dengan “al-adzil”(Fathul baari: I/409)
Bagi wanita yang sedang mengalami istihadhoh maka dibolehkan baginya untuk menjamak shalat baik itu jamak taqdim atau jamak ta’khir. Nabi SAW bersabda kepada Hamnah binti Jahsy:
فإن قويت علي أن تؤخري الظهر وتعجلي العصر ثم تغتسلين حين تطهرين وتصلين الظهر والعصر جميعا ثم تؤخرين المغرب وتعجلين العشاء ثم تغتسلين وتجمعين بين صلاتين فافعلي وتغتسلين مع الصبح فافعلي
“Jika kamu kuat untuk mengakhirkan shalat Zhuhur dan menyegerakan shalat Ashar,mandi dan jamaklah kedua shalat tersebut(Zhuhur dan Ashar). Jika kamu mampu mengakhirkan shalat Maghrib dan menyegerakan shalat Isya lalu mandi dan menjamak antara dua shalat(Maghrib dan Isya),kerjakanlah. Jika mampu mandi serta mampu mengerjakan shalat Shubuh,kerjakanlah(HR.Abu Dawud,At-Tirmidzi,Ibnu Majah)
Maka jika dia menjamak shalat Maghrib dan Isya pada salah satu waktu dari kedua shalat tersebut atau menjamak shalat Zhuhur dan Ashar pada salah satu waktu dari kedua shalat tersebut -Jamak Taqdim atau Ta’khir- tidak ada dosa baginya,karena dia dalam keadaan sakit(Hal ini sesuai yang di fatwakan oleh Mufti Agung Saudi Arabia Abdul Azis bin Abdullah bin Baz)
Wallahu a’lam.[Husain Fikry/S.A]