PANJIMAS.COM –Alhamdulillah, bulan yang mulia sudah datang. Momen yang sangat ditunggu-tunggu bagi semua usia. Tua, muda, dan kecil, mereka senantiasa menyambut bulan ini penuh dengan suka cita. Melaksankan ibadah tarawih, puasa disiang harinya dan menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Bulan Ramadhan, bulan pelatihan. Melatih segala nafsu yang tak terkendali. Sebulan penuh berhenti sesaat pada siang hari untuk tidak makan dan minum serta tidak melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Salah satunya melatih nafsu amarah yang sering membeludak dibulan-bulan sebelumnya. Belum lagi jika dalam urusan mendidik anak, terkadang emosi terus berkobar jika anak tidak patuh pada orang tua.
Melatih puasa bagi sebagian orang tua sulit sekali, dan sebagian lagi menganggap hal yang tak mustahil (mudah). Semangat mengebu-gebu terlihat pada raut muka sang anak yang memang polos tak memahami secara benar apa itu puasa.
Berhenti makan, minum merupakan sesuatu yang sangat tabuh bagi anak. Pertanyaan cerdas satu demi satu akan bermunculan yang berasal dari sikap kritis anak terhadap apa yang baru ia hadapi. Dalam hal tersebut haruslah cerdas dalam menyikapinya.
Sambil menyikapi pertanyaan demi pertanyaan orang tua pun dituntut harus melatih dan mendidik anak untuk melaksanakan ibadah puasa sebagaimana mestinya.
Beberapa tips ini barangkali bisa dipraktekkan untuk melatih anak-anak berpuasa di bulan Ramadhan:
- Memberikan definisi mudah mengenai puasa, dan apa saja yang dilarang pada saat berpuasa. Tanpa harus menjadi beban dipundaknya, buat anak seenjoy mungkin menjalani puasa (tanpa tekanan). Memberikan pemahaman mengenai kewajiban tetapi bukan beban yang berat untuk dikerjakan.
- Memberi asupan gizi saat berbuka dan sahur, beri beberapa menu pilihan yang menjadi favoritnya, tentu harus tetap terjaga kandungan gizi anak, hal tersebut dilakukan agar tubuhnya tetap kuat saat menjalani puasa.
- Terus memberikan motivasi dan reward (penghargaan) baik moril maupun materil jika ia bs berpuasa satu hari penuh, beri ia kisah-kisah para sahabat agar ia bertingkah laku layaknya para sahabat pada zaman Rasulullah.
- Memberikan tauladan dalam sikap (akhlaq), bersabar saat berpuasa dan berbuka maupun dalam bertingkah laku.
- Memberikan arahan yang tepat saat anak melanggar ketentuan berpuasa. Dan keyakinan yang ia jalani (agama). Upayakan segala jenis makanan yang bisa menggodanya untuk berbuka, seperti es krim, cokelat, dan makanan kesukaan si anak lainnya tidak terlihat dimata. Sembunyikan makanan tersebut dan usahakan si anak tetap sibuk selama puasa. Bunda bisa mengajaknya untuk membaca al-quran, bermain game, dan tidur untuk menambah staminanya dalam berpuasa.
- Ajak shalat berjamaah bersama keluarga , baik dirumah maupun di masjid.
- Biasakan anak hadir saat berbuka dan sahur, agar mereka merasakan kenikmatan kebersamaan saat berpuasa.
- Melatih bershodaqoh dihadapan anak langsung dan memberikan pemahaman mengenai poin-poin pahala yang akan dia peroleh nantinya.
- Tak lupa mengajarkan anak berdo’a yang sesuai dengan syari’at ajarkan.
- Biasakan tadarus berjamaah bersama keluarga dan kultum setelah sholat shubuh, dari sanlah dapat menyampaikan pesan-pesan berharga yang membuat anak berkesan mengenai perjalanan puasa yang ia tempuh selama ini.
Namun, dari banyaknya tips-tips atau metode diatas, tidak akan berjalan lancar jika kita sebagai tauladan anak kita, tidak menjalani apa yang diperintahkan oleh syari’at. Dari semua tips diatas yang terbaik dan yang terpenting adalah memberi contoh yang baik dengan berpuasa benar dan berperilaku sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan sunnah. Bila kita selaku orang tua memenuhi hal ini, kita dapat dengan mudah (dan mereka akan mudah pula dalam menerimanya) mengajari mereka, dan secara ringan kita akan memetik hasil dari apa yang sudah kita upayakan. Selamat mencoba! [Miftahul Jannah/dbs]