Judul Buku : MENJADI MUTHAWIF ANDA DI TANAH SUCI
Penulis : Rafiq Jauhary
Penerbit : NUR Cahaya Ilmu www.alqowamgroup.com
Hal : xii + 246
Ukuran : 14 x 20,5 cm
Sampul : Hard Cover
ISBN : 978-602-99558-1-1
Panjimas.com-Muthawif adalah istilah bahasa Arab yang diambil dari kata thawaf yang berarti berkeliling. Dari sinilah kemudian kata muthowif dialamatkan bagi mereka yang tugasnya berkeliling memandu perjalanan atau guide tour bagi para jamaah haji maupun umroh.
Sudah bisa dibayangkan betapa peran seorang muthawif bagi para jamaah haji & umrah. Namun demikian, faktanya tidak semua travel haji dan umrah menggunakan jasa muthawif selain karena jumlahnya yang sangat terbatas, ongkosnya pun masih terbilang mahal bagi para penyedia travel. Permasalahan kembali muncul meskipun tersedia jasa muthawif, namun para jamaah tidak begitu merasakan pelayanan yang semestinya ketika jamaah dalam 1 kloter yang berjumlah 300 hingga 400-an hanya dilayani oleh beberapa petugas saja itupun belum ditambah kondisi muthawif yang mungkin belum begitu menguasai lapangan.
“….Ini akan menjadi buku pertama yang mampu membedah peta, menjelaskan budaya, memberikan tips dan segala hal yang tidak boleh dilewatkan setiap jamaah haji, umrah, dan siapa saja yang hendak mengunjungi tanah suci…”
H. Ahmad Maali, MM. MA.,(Mantan Kasi Penyelenggara Bidang Urusan Haji Kementrian Agama Provinsi DIY & Pembimbing Jamaah Haji dan Umrah di Yogyakarta)
Coba Anda bayangkan sejenak! Di bawah teriknya matahari tanah Arab dan berjubelnya para jamaah dari seluruh dunia Anda terlihat kebingungan dan lupa jalan mencari hotel tempat pemondokan. Satu kali Anda kecewa lantaran tertipu dengan ulah sopir taksi yang memberikan harga tidak sewajarnya. Kejadian seperti ini sudah sering Anda dengar bukan? Oleh sebab itu jangan sampai kekecewaan-lah yang justru menjadi ‘oleh-oleh’ Anda sepulang dari tanah suci. Terlebih kekecewaan yang menyangkut masalah ibadah. Saya yakin Anda tidak ingin melewatkan doa yang terpanjat di Multazam dengan kemustajabannya dan shalat di salah satu taman surga yang bernama Raudhah.
Melalui bukunya ini Rafiq Jauhary ingin memosisikan diri layaknya muthawif yang siap memandu perjalanan Anda di tanah suci. Pengalaman dan kredibilitasnya sebagai tour leader bagi para tamu Allah tidak perlu dipertanyakan lagi. Selain tercatat sebagai pembimbing haji yang bersetifikat resmi, sebelumnya ia juga pernah menimba ilmunya di Mekah selama beberapa tahun yang tentu hal ini membuatnya sangat hafal tentang segala hal yang ada di kota Mekah.
Mengawali bukunya, Rafiq Jauhary mengajak para pembaca sekalian untuk mengenal sekilas kerajaan Arab Saudi yang kemudian disambung dengan penjelasan secara detail kota-kota penting di dalamnya seperti Mekah, Madinah, dan Jeddah. Sangat lengkap. Tidak hanya berbicara letak geografisnya saja akan tetapi Anda akan dibuat kenyang dengan segala informasi yang ada mengenai kota-kota tersebut. Dengan sajian gambar denah dan rute pemondokan serta tempat-tempat penting yang ada agaknya jamaah tidak lagi khawatir akan tersesat.
Akan terasa hambar berkunjung ke Tanah Suci namun buta akan tempat-tempat yang bernilai sejarah dan ibadah yang layak bahkan sunnah dikunjungi. Sebagai inti pembahasan penulis begitu rinci mengenalkan tempat-tempat tersebut. Maka jangan sampai lantaran ketidaktahuan Anda melewatkan tempat yang bernama Multazam di sekitar Ka’bah atau tidak berkunjung ke tempat-tempat yang penuh hikmah seperti Arafah, Gua Tsur dan Gua Hira, serta destinasi kunjungan lainnya.Madinah pun menyimpan banyak keistimewaan. Tidak berlebihan jika Raudhah dinobatkan menjadi ‘taman’ teristimewa bagi para jamaah yang tidak boleh terlewatkan di kota Madinah. Penulis begitu royal memberikan informasi mengenai tempat-tempat tersebut lengkap dengan jarak tempuh dan informasi transportasinya.
Lain Mekah lain Madinah lain pula Jedah. Kota yang menyandang predikat kota Megapolitan di Arab Saudi ini begitu sayang untuk dilewatkan. Maka mulai halaman 119 hingga 128 mata dan pikiran Anda dibuat melayang membayangkan keindahan Kota Jedah dengan pemandangan nan eksotis Laut Merah dan Masjid Terapung-nya, serta air mancur raksasa Nafurah. Bagi Anda yang doyan belanja pun penulis menunjukkan pusat belanja terkenal di kota ini, Al Balad Corniche sepertinya akan menjadi tempat favorit bagi Anda.
Kebutuhan komunikasi di tanah suci sepertinya sudah tidak menjadi masalah setelah Anda keterangan penulis di buku ini. Ditambah lagi penulis juga mencantumkan nomor-nomor dan alamat-alamat penting bagi Anda seperti KBRI, Kantor Misi Haji Indonesia, dan pelayanan lainnya.
Sambil menyelam minum air, lantaran pernah mengenyam pendidikan di Mekah, penulis sengaja memberikan informasi tentang profil beberapa kampus Islam yang ada di Mekah dan Madinah lengkap dengan prosedur pendaftaran dan fasilitas-fasilitas yang akan didapatkan. Sebut saja Ummul Qura sebagai kampus terbesar di Mekah dan Universitas Islam Madinah di kota Madinah serta beberapa kampus lainnya.
Berbicara tentang sebuah daerah kurang lengkap jika tidak ngomongin masalah perut. Negeri Arab ternyata menyimpan berbagai rahasia kuliner yang sangat khas dan beragam. Sangat pas bukan dengan lidah orang Indonesia yang selalu ingin berwisata dengan menu-menu baru. Bak Bondan Winarno yang begitu detail menjelaskan sebuah masakan demikian halnya penulis yang sepertinya sudah menjelajahi semua menu masakan Arab di bab menjelang akhir.
Beberapa permasalahan dan kendala-kendala seputar haji dan umrah akan dijawab oleh penulis di akhir buku ini. Ada satu permasalahan unik di bab ini yaitu Kamar Barakah. Eits, ini hanya untuk yang sudah bersuami istri lo ya…Apa sih Kamar Barakah? Jawabannya ada di halaman 205.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa buku ini wajib dimiliki oleh semua kaum muslimin. Siapa sih yang tidak mau ke Tanah Suci? Siapa juga yang mau tersesat di Tanah Suci? Jinjing buku ini dan jadikan teman Anda beribadah dan berwisata di Tanah Suci. (Habibi/Muhammad Yahya)