SOLO, (Panjimas.com) — Ketua Umum PWI Pusat, Margiono dalam sambutannya di pembukaan Kongres XXIV PWI di Solo, Jumat (28/09) menyampaikan, bahwa Kongres XXIV PWI di kota Solo menjadi momentum bersejarah.
“Sebab ini pertama kalinya kongres PWI dihadiri Presiden, yang biasanya bapak hadir itu Hari Pers Nasional,” ujarnya.
Margiono menambahkan Kongres kali ini sangat istimewa. Selain dihadiri Presiden, kongres ini juga juga sengaja digelar di kota tempat lahirnya PWI.
Kongres XXIV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kali ini mengusung tema “Menegakkan Pers Kebangsaan Yang Independen, Profesional dan Berintegritas”.
Sebelum kongres, Panitia Pelaksana Kongres telah melakukan sejumlah kegiatan pra kongres. Antara lain, Seminar Nasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Penganugerahan Tanda Anggota Kehormatan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Presiden Joko Widodo dalam mengawali sambutannya, menyampaikan kesannya terhadap wartawan. Baginya wartawan adalah sahabat. Sejak menjabat walikota Solo hingga menjadi Presiden wartawan turut ‘mengawal’ aktivitasnya.
“Saya sudah beribu-ribu kali makan dengan wartawan untuk menerima kritik dan saran. Kadang-kadang saya masuk ke ruang wartawan di istana, tanya isu apa dan apa jawabannya,” ujar Presiden Jokowi.
Lanjutnya, saat ini dengan hadirnya media sosial setiap orang jadi wartawan, bahkan ‘Jempol’ dapat menjadi Pimred. Alhasil produksi berita hoax masif. Hoax juga kerap disebarkan oleh media abal yang tidak jelas penanggungjawabnya.
“Melihat hoax yang sangat banyak saya melihat betapa pentingnya PWI betapa pentingnya media berkualitas,” tandasnya.
PWI Kembali ke Khittah 1946
Kongres XXIV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berlangsung di kota Solo, pada 27-30 September 2018, menegaskan agar PWI kembali ke Khittah.
Hal ini mengisyaratkan kembali ke semangat saat pendiriannya 72 tahun lalu (9 Februari 1946), yang menyatakan bahwa “tiap wartawan Indonesia berkewajiban bekerja bagi kepentingan tanah air dan bangsa serta selalu mengingat akan Persatuan Bangsa dan Kedaulatan Negara”.
Ketua Pengarah, Ilham Bintang, mengatakan bangsa kita saat ini membutuhkan wartawan yang harus faham pertama-tama dia adalah orang Indonesia yang harus mengedepankan rasa cinta tanah air. Kemudian, dia adalah seorang wartawan yang bertugas membantu bangsanya melalui pemberitaan yang inspiratif, solutif, dan memikirkan kemajuan bangsa dan negara.
Dalam perhelatan Kongres ke-24 kali ini, Organisasi Profesi kewartawanan terbesar di Indonesia ini, menggaungkan pesan kepada seluruh insan pers, untuk “Menegakkan Pers Kebangsaan yang Independen, Profesional, dan Berintegritas”.
Kongres kali ini diikuti sekitar 150 orang peserta dan peninjau. Selain para pengurus Harian PWI Pusat, PWI Provinsi se-Indonesia, ditambah PWI Surakarta sebagai Cabang Istimewa, serta unsur-unsur PWI lainnya. Selain itu, ada pula peninjau dari unsur PWI maupun luar PWI, diantaranya, Dewan Pers, Serikat Penerbit Surat Kabar, organisasi perusahaan periklanan, radio, televisi, aliansi jurnalis, dan organisasi pers nasional negara tetangga (Malaysia).[IZ]