SURABAYA, (Panjimas.com) – Aksi #2019GantiPresiden di beberapa tempat terus mendapat intimidasi. Tak hanya itu beberapa tokoh yang aktif menyuarakan gerakan tersebut seperti Neno Warisman dan Ahmad Dhani juga terkena imbasnya.
Seperti yang terjadi di Surabaya, selain mempersekusi massa #2019GantiPresiden yang berkumpul di depan Gedung DPRD. Ditempat lain massa yang menamakan dirinya Elemen Bela NKRI juga mengepung selama dua jam di depan Hotel Majapahit tempat dimana Ahmad Dhani menginap. Massa meminta agar Ahmad Dhani angkat kaki dari Surabaya.
Saat ditemui Panjimas, Ahmad Dhani menanggapi perlakuan tersebut dengan kekesalannya.
“Kita cukup kecewa dengan penggagalan aksi tersebut, mengapa aparat tidak bertindak netral.” ujarnya Ahad, (26/08).
Meski demikian, Ahmad Dhani tidak setuju jika penolakan aksi #2019GantiPresiden itu massif dilakukan.
“Sebenarnya tidak massif kok, yang menolak kan cuman seratus orang. Karena mereka diback up aparat saja sehingga seenaknya didepan kamar saya memblokade sehingga saya tidak bisa keluar” tambahnya.
Ahmad Dhani menegaskan, ini merupakan bentuk kepanikan bagi petahana, karena tagar #2019GantiPresiden itu cukup menggetarkan bumi Nusantara.
Seperti diketahui Bawaslu juga tidak pernah membuat statmen yang mengatakan bahwa aksi #2019GantiPresiden itu melanggar undang-undang.
“Bahwa rezim ini memang takut, apalagi saya dikepung dihotel berarti saya ditakuti. Mereka pikir membela penguasa itu heroik.” Pungkasnya.[RN]