JAKARTA, (Panjimas.com) — Pasca mundurnya Sandiaga Uno dari posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta karena akan mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden 2019, Fahira Idris mengatakan agar pengganti Sandi memiliki keberpihakan yang kuat terhadap warga Jakarta. Menurutnya, hal ini penting agar “23 Janji Kerja Anies-Sandi” berjalan baik dan dapat direalisasikan sehingga warga Jakarta merasakan manfaatnya, oleh karena itu sosok pengganti Sandiaga harus mempunyai ‘roh’ keberpihakan yang kuat terhadap warga Jakarta yang selama ini terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil.
“Sosok pengganti Bang Sandi harus punya ‘roh’ keberpihakan yang kuat kepada mereka yang lemah dan dilemahkan. Karena keberpihakan inilah yang menjadi nafas janji kerja yang hendak diwujudkan Anies-Sandi saat kampanye. Tidak mungkin 100 persen kualitas dan kapasitasnya sama, oleh karena itu sekali lagi, sosoknya harus berkomitmen kuat bersama gubernur merealisasikan 23 janji kerja,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (29/08).
Anggota DPD RI DKI Jakarta ini mengungkapkan, jika mau dirangkum, 23 Janji Kerja Anies-Sandi adalah pembelaan kepada warga Jakarta yang lemah dan dilemahkan dan memperkuat warga yang selama terpinggirkan.
Selain itu, pesan kuat dari kepemimpinan Anies-Sandi adalah menjadikan warga Jakarta terutama warga yang sebelumnya dianggap sebagai masalah pembangunan menjadi subyek utama atau bagian integral dari pembangunan kota Jakarta.
Itulah kenapa, menurut Fahira, membangun kembali kampung-kampung kota yang digusur dan memperkuat warganya menjadi janji kerja utama yang langsung direalisasikan oleh Anies-Sandi selama 100 hari memimpin Jakarta.
Menurutnya, sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru juga diharapkan paham soal pembangunan ekonomi dan infrastruktur fisik seperti yang selama ini menjadi spesialisasi dan kapasitas Sandiaga sebagai Wakil Gubernur.
Memang, jelas Fahira, antara Anies dan Sandi tidak ada pembagian tugas yang khusus, namun dapat diamati bahwa selama jadi Wakil Gubernur, Sandiaga lebih fokus mengurusi pembangunan ekonomi dan infrastruktur, sementara Gubernur Anies fokus pada pembangunan institusi dan human capital.
“Agar ritme menjalankan roda pemerintahan di Jakarta semakin dinamis, sosok wagub yang baru idealnya punya kemampuan terutama dalam soal pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Selain itu yang tidak kalah penting, mampu mengembangkan program OK OCE semakin membesar dan memberi dampak,” pungkas Fahira Idris.[IZ]